28

418 37 53
                                    

Yo gaisss sayaa up lagiiii...
Maaf yaaa baru bisa up lagii
Dan untuk part ini akan banyak lompatan dari masa lalu ke masa depann jadi tolong pahami alur dan lihat tahun yang tertera agar tidak bingung^^

Maaf kalau ceritanyaa gak seruu...
Sayaa akan usahakan untuk up cepat^^
See uuuu













































~HappyReading~
~JanganLupaFollowAkunSaya~



































Aoi mengusap pundak Kanao lembut, "Kanao-chan, kau terlalu lelah dan khawatir... Mimpi hanya bunga tidur, kau tidak perlu memikirkannya, sekarang kita harus fokus untuk mencari Tanjirou.." nasihat Aoi yang sangat prihatin.

"Aku tahu itu, tapi hatiku sangat sakit... Aku juga tidak mengerti kenapa..." Aoi langsung memeluk Kanao, diwajahnya terlihat gadis itu sangat tertekan dan sakit. Yuki ikut memeluk keduanya, ia juga merasa sangat iba. Tangisan Kanao benar-benar menyayat hati siapapun yang mendengarnya.

.
.
.

Tahun 1917, Era Taisho.

"Oh terimakasih!" Wanita bersurai hitam gelombang mendongak kala sebuah tangan besar membantunya, ia menatap lurus pada pria di depan.

"Tidak masalah, lain kali hati-hati lah saat berjalan agar tidak tersandung," balas pria tersebut dengan senyum mengembang membuat wanita yang di tolong nya terpana dalam beberapa detik.

"Anda baik-baik saja?" Pria itu bertanya lagi setelah melihat wanita di depannya diam tak menjawab, seketika si wanita mengangguk. Kembali terbawa pada dunia nyata. "Ah iya, saya baik-baik saja, nama saya Victoria!"

Dengan tergesa dan salah tingkah si gadis mengulurkan tangannya, pria yang telah membantunya tertawa kecil lalu menjabat tangan yang terulur. "Saya Kamado Tanjirou,"

Senyum si gadis mengembang, lantas ia bertanya, "Saya baru melihat anda disekitar sini, apa anda penduduk baru?" Tanjirou mengangguk dan menunjuk ke depan.

"Rumahku 3 rumah dari sini, aku baru pindah." Mendengar jawaban hangat tersebut Victoria tersenyum cerah dan melambai kala Tanjirou pamit, baru kali ini ia menemukan seseorang yang baik seperti Tanjirou.

"Aku akan memberikan hadiah untuknya sebagai tetangga." Ucap Victoria dengan semangat memikirkan hadiah yang akan ia kirimkan untuk Tanjirou.

Sementara itu Tanjirou memasuki rumah dengan tas plastik di tangannya, ia mencari sang istri dan menemukan pujaannya tengah memberi susu untuk putri mereka.

"Ah, kau sudah pulang Anata?" Suara Kanao begitu lembut, wanita cantik dengan senyuman anggun menyambut kepulangan Tanjirou. Segera saja ia mendekat ke arah sang istri dan mencium pucuk kepalanya.

Tanjirou tersenyum tak lupa ia usap kening putrinya yang baru berusia dua tahun, "Takuri baru tidur," bisik Kanao pada suami nya.

"Takuri-chan anak yang aktif," gumam Tanjirou dan terkekeh mengingat kelakuan putrinya, di leher Kanao Kaburamaru berdesis ikut mengiyakan.

Dua hari lalu Kaburamaru hampir saja terbelah dua karena di gigit oleh Takuri, mungkin balita itu menganggap Kaburamaru mainan. Beruntung Kanao menemukannya dan segera menyelamatkan Kaburamaru dari putri kecilnya, takut si ular menyusul tuannya lebih cepat.

Pengulangan | KNYOù les histoires vivent. Découvrez maintenant