13

757 75 41
                                    

Holllaaaa minna-sannnn!!

Ada yang kangen cerita ini tidak?

Udah satu bulan gak up hehe...

Yah jangan lupa tekan Bintang!

Silahkan membaca~~
















~HappyReading~
~JanganLupaFollowAkunSaya~


























Tanjirou melirik sang adik, "Mana kutahu," jawaban menyebalkan itu mampu membuat Nezuko kesal.

"Sudahlah, percuma menanyakan hal seperti itu pada Kakak." kesalnya dan mulai makan, Tanjirou sedikit tersenyum.

"Aku tahu, bukan itu yang kau risaukan."

.
.
.

Muichirou menekuk satu kaki dan menunduk, di sampingnya ada Pilar Air yang melakukan hal sama. Mereka tengah menunggu sang pemimpin.

"Kiriya-sama telah tiba..." seru dua anak kembar pemakai kimono di atas teras, lalu seorang anak laki-laki muncul. Senyuman dari wajahnya tak pernah luntur.

"Terimakasih telah datang kemari," ucapnya lembut, "Senang bertemu anda, Kiriya-sama." sambut keduanya sopan.

"Berdirilah, tidak perlu seformal itu denganku," keduanya menurut dan menatap lurus sang pemimpin, "Apa kau sudah siap menerima tugas pertamamu?" tanya Kiriya pada Muichirou, anak itu mengangguk mantap.

"Saya akan selalu siap," seru Muichirou lantang, tak ada keraguan dalam setiap katanya.

"Sebelum itu, aku ingin minta maaf padamu... Harusnya di kehidupan sekarang kau hidup normal bersama keluargamu, kami Keluarga Ubuyashiki sangat berterimakasih." Kiriya sedikit membungkuk membuat Muichirou memasang wajah kurang enak, dengan cepat anak itu membuka mulut.

"Tidak! Kiriya-sama, anda tidak perlu sampai seperti itu. Ini sudah tugasku sebagai pilar dan membersihkan Bumi dari Iblis," senyuman Kiriya terbit setelah Muichirou bersuara, bocah itu mengangguk paham.

"Baiklah, kali ini kita ke permasalahan, kalian tahu soal penculikan yang sedang marak sekarang bukan?" Giyuu mengangguk, begitupula Muichirou. "Kejadian itu sangat sering terjadi, di kawasan rumah saya." lapor Muichirou,

"Benar, dan tidak jauh dari rumahmu ada satu dojo yang sudah lama kosong, di sana Iblis menjadikannya sarang." jelas Kiriya panjang lebar, dia memainkan daun yang jatuh di jarinya, "Aku ingin kau membersihkan dojo itu, walau sudah lama tidak terpakai mungkin kita bisa menjadikannya tempat latihan."

"Apa anda akan membelinya?" tanya Giyuu di jawab anggukan, "Ya, tidak ada yang mau membeli dojo itu karena auranya yang suram dan menakutkan. Itu semua akibat para Iblis menempati dojo tersebut, jadi aku ingin kau membereskannya, Muichirou Tokitou."

"Baik, serahkan pada saya,"

"Ini seragam milik anda," Kuina menyodorkan seragam yang dilipat rapih, dengan senang hati Muichirou menerimanya.

"Mungkin seragam ini tidak ada perubahan tapi kuraharap kau tidak keberatan dengan itu," tutur Kiriya, dan Muichirou hanya mengangguk. Dia tidak ada masalah dengan hal itu.

"Lalu Giyuu, malam ini pergilah ke Gunung Fuji. Di lembah sana sudah ada beberapa korban, sepertinya Iblis kuat menemempati kawasan itu." Giyuu hanya mengangguk sebagai jawaban, sudah menjadi kebiasaan.

"Maaf Kiriya-sama, tapi bisakah aku bertemu dengan Kagaya-sama?" tanya Muichirou datar, tatapan sendu Kiriya menjadi jawaban. "Bisa kau menunggu Muichirou? Tunggulah sampai semua rekanmu berkumpul." hal yang bisa Muichirou lakukan hanyalah mengangguk.

Pengulangan | KNYOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz