PAGE 2

229 26 5
                                    

entak kaget.

Dengan cepat ia mengambil ponsel dari dalam kantung celananya lalu melihat bola matanya dari layar ponsel itu, sungguh ia sangat terkejut dan merutuki dirinya sendiri.

"Astaga, gue lupa pake soflens!"

Janu hanya menatap heran pada Aryn yang saat ini sedang uring-uringan.

"Ah sudahlah! abis ini langsung pulang pokoknya." Ucapnya dengan nada frustasi.

Tatapannya beralih pada pipi berisi Janu yang terkena es krim, Aryn pun mengambil beberapa helai lembar kertas tisu dari dalam tas kecil yang selalu menempel ditubuhnya. Ia memberikan tisu itu begitu saja pada Janu yang hanya menatapnya dengan polos tanpa menerima tisu tersebut dari Aryn.

Aryn menepuk dahinya pelan lalu dengan cekatan ia membersihkan noda es krim yang menempel di sekitaran bibir mungil Janu hingga bersih.

Bibir mungil itu tiba-tiba bercelutuk kala Aryn membuang tisu pada keranjang sampah yang terletak di samping kursi di mana tempat mereka duduk.

"What's your name by the way?"

(Ngomong-ngomong siapa nama mu?)

"Huh?" Aryn mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali. "Nama kakak siapa?" Tanya Janu kembali.

"Sheeran, Sheeran Aryna." Ucap Aryn menjabat tangan kecil Janu layaknya orang dewasa.

Tak lama kemudian suara teriakan seorang wanita terdengar mengalihkan atensi keduanya termasuk beberapa orang yang berada di sekitar mereka.

"Janu!" Wanita dengan berpakaian feminim itu berlari mendekati ke tempat mereka, lebih tepatnya sih ke tempat Janu.

"Janu kamu ke mana aja sih? Mommy nyariin kamu loh dari tadi," Cecar wanita itu.

Aryn seperti tidak dianggap ia hanya diam sembari menonton interaksi antara ibu dan anak itu dengan wajah datar.

"Janu nggak kemana-mana kok Mom, justru Mommy yang kemana tiba-tiba hilang ninggalin Janu?" Balas balas Janu.

Diam-diam Aryn tersenyum miring, pinter juga ni bocil.

Kentara sekali dari mata Aryn melihat gelagat wanita itu yang sedikit gelagapan. Wanita itu pun mengalihkan wajahnya dan tanpa sengaja ia bertatapan langsung dengan Aryn, wanita itu bangkit seraya membawa Janu ke gendongannya sambil melemparkan tatapan aneh pada Aryn.

"Sudah pernah Mommy bilang kan, jangan deket-deket sama orang asing Janu nanti kalo kamu diculik gimana?" Ucap wanita itu menatap tajam pada Aryn.

"Dia bukan orang asing Mommy, Kak Sheeran teman baru Janu!" Ucap anak kecil itu yang entah terlihat kesal saat mendengar kata 'orang asing' yang keluar dari mulut ibunya sendiri.

Aryn tersenyum manis mendengar ucapan Janu barusan tetapi sayang senyuman nya tidak bertahan lama saat mendengar ucapan sinis dari wanita berbaju merah terang ini.

"Heh! pasti kamu kan yang sudah membawa anak saya sampai sejauh ini?!"

Aryn mengernyit lalu mendengus malas, "Maksud anda?" Balasnya tetapi dengan raut yang santai.

"Saya sudah capek-capek mencari anak saya dan ternyata dia malah ada bersama kamu."

"Capek-capek gimana maksud mbak? oh maksudnya capek mondar-mandir gak jelas bareng pasangan mbak itu ya?"

"Saya liat loh mbak, mbak dari tadi cuman mondar-mandir doang disana sambil ketawa-ketiwi tuh sama suami mbak, jadi gimana saya bisa tau kalo mbak aja nggak keliatan seperti kehilangan anak." Balas Aryn.

My Heart Filled With LoveWhere stories live. Discover now