13 - Les Embûches Se Présentent

124 20 10
                                    

__________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

__________

the thirteenth part

©pearsnpearls, april 2024

__________


"Untuk request saya tempo hari by phone gimana, Mbak? Kami akan di-handle dokter terbaik di sini, kan?" Sandro menggenggam tangan istrinya lembut. Mereka sedang melakukan hospital tour untuk melihat fasilitas dan kelebihan yang dimiliki rumah sakit ini.

Ada alasan kenapa Janitra Group bisa menjadi raksasa bisnis di negara ini, keluarga itu memang sepertinya dianugerahi tangan besi yang cakap mengolah pundi-pundi dari generasi ke generasi. Janitra Medical Center hanya salah satu di antaranya. Rumah sakit yang memang menyasar pasar kelas A ini tidak dijalankan dengan sembarangan. Semua dibuat agar pelanggan yang rata-rata stratanya tidak beda jauh dari keluarga Sadewo sendiri merasa nyaman dan yang paling penting, dihargai.

Rich people want to be respected, and boy, the miles you have to go to make them feel that way.... Fortunately, Marla knows how to handle them. Of course, because she's speaking from experience.

"Tentu, Pak... Setelah hospital tour nanti, saya akan antar Bapak dan Ibu untuk bertemu dengan service director kita. Beliau yang akan menjelaskan langsung secara detail perihal program fertility kami termasuk kompetensi dokter-dokter kami serta biaya-biayanya. Setelah itu bisa langsung bertemu dengan dokter Shaqila di ruangannya untuk pertemuan pertama."

"Tuh, kan, benar dokter Shaqila Aziz yang nanti handle kita. Aku udah browsing, she's the best here," bisik Bimala Rahajeng, istri Sandro, semangat. Shaqila memang sudah mahsyur namanya di kalangan atas orang-orang berduit Indonesia sebagai salah satu dokter obgyn terbaik yang ada.

"Kalau sudah pasti sama dokter Shaqila, kenapa harus dikenalkan lagi dengan tim dokter lainnya, ya?" tanya Sandro pada staff yang mendampingi mereka. "Saya nggak mau, ya, kalau sudah di awal dengan dokter satu, lalu dipindah-pindah dengan dokter lain lagi." Nadanya tidak tinggi, tapi pegawai itu tahu bahwa jika kalimat tersebut keluar dari orang ternama, bantahan adalah bumerang yang akan berbalik menjadi tuntutan. Taruhannya nama baik rumah sakit.

"Bapak dan Ibu tetap akan di-handle langsung oleh dr. Shaqila. Beliau yang jadi dokter utamanya." Pegawai itu berusaha tersenyum ramah. "Tapi memang untuk program kesuburan, perlu dilakukan secara tim. Selain dr. Shaqila sebagai dokter obgyn dan lead doctor, akan ada dokter spesialis andrologi kami untuk konsultasi dan analisis kesuburan pria dan nanti juga akan dikenalkan dengan tim khusus dari laboratorium kami yang akan handle proses analisis sampai penyimpanan embrio nanti."

Sandro hanya mengangguk sekilas sebelum melangkah melanjutkan perjalanan mereka. Pasangan itu tidak mendatangi semua sudut rumah sakit, karena tempat ini terlalu luas dan mereka tetap perlu menyesuaikan dengan jam kerja Shaqila yang terbatas. Setelah selesai melihat fasilitas kamar bayi ketiganya pun langsung menuju ruang tunggu VIP.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 18 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Three Words TheoryWhere stories live. Discover now