03 - Une Âme Brisée

180 32 9
                                    

__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


__________

the third part

©pearsnpearls, november 2023

__________

Di Janitra Medical Center, setiap karyawan mendapatkan fasilitas makan siang gratis di kantin rumah sakit. Makanannya juga tidak sembarangan, karena nilai gizi sudah diatur sedemikian rupa agar tetap seimbang. Bahkan, karyawan yang butuh menu khusus karena pantangan penyakit dan lainnya, juga bisa mendapatkan fasilitas ini selama sudah submit diet restriction di awal masa kerja.

Semua fasilitas ini sebenarnya tak semudah itu untuk didapat. Pertama, proses untuk diterima kerja di rumah sakit ini sama sekali tidak mudah. Kedua, tuntutan service excellence yang selalu digaungkan membuat semua pekerja di JMC sama sekali tak bisa kerja asal-asalan, apalagi malas-malasan.

Marla memimpin dengan memberi contoh dengan tidak pernah terlambat dan masih sering turun gunung untuk menanyakan pengalaman pasien dan pegawai. Dedikasi Marla memang tinggi, tapi untuk beberapa orang, terlalu tinggi. Tak banyak yang bisa mengikuti ritme kerjanya. Yuna adalah salah satu dari sangat sedikit, sampai akhirnya bisa jadi orang kepercayaan.

Masayu Ilana Achjar. Tiga puluh empat tahun, single, and not ready to mingle.

Berbeda dengan Shaqila yang memang memilih untuk sendiri, status single Yuna bukan pilihan. Well, at least bukan pilihan yang menyenangkan. Perempuan itu tadinya sudah siap melepas semuanya, menyerahkan diri secara utuh pada seseorang, sebelum akhirnya itu semua harus berakhir.

Yuna dan Shaqila satu kampus. Yuna adalah junior Shaqila satu tahun saat sama-sama menempuh pendidikan dokter di Jakarta. Mereka sudah kenal—walaupun sejak awal pertemanan mereka bukan tipe yang sangat sangat dekat, well, she never that closed to anyone reallysejak masih sama-sama mahasiswa, hingga akhirnya sekarang kerja di rumah sakit yang sama.

Biarpun begitu, Marla tidak memilih Yuna sebagai orang kepercayaan hanya karena dia teman anaknya. Yuna always looks up to Marla, karena dia tidak pernah punya sosok panutan seperti itu dalam hidupnya. Jadi begitu resmi menjadi bagian JMC, Yuna mendedikasikan sebagian besar waktu dan pikirannya di sini. Marla dan Shaqila yang notabene adalah pemilik dan pewaris aja masih kerja keras, masa dia nggak? Begitu pikir Yuna.

Lagipula, pekerjaan bisa jadi distraksi yang menghasilkan dibanding memikirkan kehidupan pribadinya yang ruwet.

Yuna meletakkan nampan berisi makan siangnya di meja. Sudah ada Shaqila di sana. Walaupun suasana kantin ramai, meja Shaqila yang tadi hanya berisi satu orang, tidak diisi siapa-siapa karena hampir semua karyawan sudah hafal kalau kursi kosong itu nanti pasti akan dipakai Yuna.

"Kemarin aku belum sempat titip makasih buat adik kamu," kata Yuna membuka pembicaraan.

"Which one?"

Three Words TheoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang