05 - Compliquée

137 31 3
                                    

__________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


__________

the fifth part

©pearsnpearls, november 2023

__________

Tidak sampai sepuluh menit sejak Vance ke luar dari ruang kerjanya, Jabraan langsung memutuskan untuk menyudahi harinya di kantor. Pria itu berjalan menuju meja Tata, mencari sekretaris pribadinya yang Jabraan sudah hafal pasti ada di situ kalau sedang tidak ada di mejanya sendiri.

"Heng! I'm done for today. Yang jam tujuh cancel ya, Vance jadinya berangkat sendiri."

"Roger, Bos!" sahut Aheng. Namun, sebelum Jabraan berbalik, Aheng kembali mendekat dan berbisik, "Concall tadi gimana, Pak?"

"It was fi—not really." Jabraan menghela napas. Nah, kan, tebakan Aheng benar. Bosnya tidak sedang baik-baik saja. Air mukanya sedikit lebih masam dari biasa, dan setelan jas yang ia gunakan untuk rapat online tadi sudah dilepas, digantung asal di lengan. "Makanya habis ini gue mau main. Hold your reports and stuff 'till tomorrow. I beg!"

"Siap. Kalau gitu gue bisa pulang juga, nih, ya?"

"Go! Fly!" Jabraan mengibaskan tangannya. "See you tomorrow, Guys!" lanjutnya pamit pada karyawan lain yang ada di situ.

Bagi Aheng yang sudah kenal ekspresi bosnya luar dalam, Jabraan memang terlihat sedikit lelah dan kusut, tapi untuk yang lain, Jabraan yang barusan sama saja dengan Jabraan yang biasa. Karismatik, ramah, dan ganteng. Apalagi untuk Karina, anak magang yang belum terbiasa sama kehadiran pria itu. Setelah membalas senyum atasannya, Karina cegukan. Kebiasaan yang selalu hadir kalau lagi grogi.

"Bisik-bisikin apaan tadi?" tanya Tata.

"Namanya bisik-bisik ya biar nggak ketahuan orang dong, Mbak Tata cakeppp ...." Aheng mulai membereskan barang-barangnya.

"Lu mau kemana itu?" Mata Henry memicing.

"Pulang, dong! Nggak dengar tadi bosnya bilang 'Heng, I'm done for today'?"

Di hari-hari biasa, Aheng selalu pulang paling malam, karena harus mengikuti jadwal kerja Jabraan. Bosnya memang nggak selalu bisa pulang cepat, apalagi kalau harus meeting dengan partner-partner bisnisnya di luar negeri yang beda zona waktu. Aheng bahkan pernah harus menemani Jabraan conference call pukul tiga pagi karena ada perbedaan waktu 14 jam dengan klien di Los Angeles. Belum lagi kalau harus ikut ke business dinner dengan investor yang sudah pasti dilakukan di jam-jam pulang kantor. Jadi, kalau Jabraan lagi mau pulang cepat seperti hari ini, itu rezeki nomplok buat Aheng.

"Bos lu mau pergi kemana? Pasti main, ya, makanya lu nggak ikut? Tapi kok tadi nggak barengan sama Pak Vance, ya?" tanya Henry.

"Berarti nggak sama doi, mungkin sama Pak Tristan," sambar Tata sok tahu. "Eh iya, udah lama juga ya Pak Tristan nggak kesini."

Three Words TheoryWhere stories live. Discover now