06 - Avouer Ses Sentiments

136 28 7
                                    

                                                                                      __________

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

__________

the sixth part

©pearsnpearls, november 2023

__________


Yuna merapikan kemejanya sekali lagi, memastikan kalau dirinya tidak terlihat berantakan meskipun baru pulang dari rumah sakit. Dia sudah duduk di sebuah restoran Italia, dengan welcome bread dan infused water yang tersaji di hadapan. Suasana restoran ini homey dan hangat. Ruangannya terang dengan banyak hiasan berupa lukisan-lukisan landscape kota Naples, tempat diciptakannya Pizza. Yuna sengaja memilih tempat ini karena sama sekali tidak romantis, karena kebanyakan yang makan di sini adalah keluarga.

Malam ini dia akan bertemu Jabraan untuk makan malam. Yuna akhirnya menyetujui ajakan yang sudah berkali-kali dilontarkan lelaki itu karena ingin meluruskan semuanya. Sudah saatnya dia menegaskan pada laki-laki itu kalau untuk saat ini, menjalin hubungan sama sekali bukan prioritasnya. Jabraan perlu mengalihkan perhatian ke hal atau mungkin orang lain karena dia akan buang-buang waktu mencoba meraih hatinya.

Yuna memang bilang ke Jabraan kalau dia yang akan memilih tempat. Selain bisa memilih tempat yang suasananya tak mendukung untuk pasangan, Yuna juga takut kalau Jabraan betulan akan mengundang penyanyi favoritnya untuk mengiringi mereka sepanjang malam. Afterall, Shaqila sendiri yang bilang kalau adiknya termasuk nekat. Yuna juga bersikeras untuk tidak dijemput dari rumah sakit, meski Jabraan awalnya menawarkan. Perempuan itu bertekad untuk menyelesaikan semuanya malam ini.

"Hey!" sapa Jabraan sumringah. Dia baru saja tiba dan terlihat sangat ... goofy—but in a best way possible. Senyum yang terkembang di wajah laki-laki itu seperti anak kecil yang baru saja dikabulkan permintaannya. He looks so happy. Senyum yang membuat Yuna reflek menyunggingkan senyumnya juga. Perempuan itu memang sengaja datang setengah jam lebih awal dari jam yang dijanjikan. She feels like she needs to prepare herself for whatever this is.

"Hey ...."

"You look—" Jabraan menarik napasnya panjang. "Dashing."

Lagi, Yuna tidak bisa menahan senyumnya, "It's just my usual look."

"Exactly," jawab Jabraan yakin. Matanya masih belum beralih dari Yuna.

Tidak bisa bohong, fokus Yuna sedikit teralihkan oleh pembawaan Jabraan. Dalam hati dia mengakui kalau pria di depannya ini terlihat sangat menarik dengan kemeja oversized dan cropped trouser-nya. He seems very relaxed, berbanding terbalik dengannya yang saat ini mengetahui persis kalau detak jantungnya meningkat. 

"Saya belum pesan," kata Yuna akhirnya.

"Cool, saya panggil ya!" Jabraan mengacungkan lengannya ringan. Menunggu pelayan datang, lelaki itu kembali membolak-balikan menu di hadapannya. "Have anything in mind?"

Three Words TheoryΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα