bab 39

1.1K 18 0
                                    

Anin menarik tangannya dengan cepat , gadis itu menggigit bibir bawah nya ,sangat terlihat kalau ia sedang salah tingkah.

" kau sadar dengan ucapan mu barusan ?"

Gadis itu mendesah kesal , air muka nya tertekan sekali ,berbeda dengan suasana hati louis, bahkan jika Anin berkilah salah ngomong pun ia akan tetap berbunga-bunga .

Sesuatu yang di ucapkan tanpa sadar adalah sesuatu yang di rasakan nya dan sedang di pikirkan nya.

" A .. aku tidak ngomong apa-apa" benar dugaannya gadis itu tidak akan mengakui nya.

Anin terlihat sangat gugup ,wajah dan telinganya mendadak berubah warna menjadi merah , menggemaskan sekali.

" Aku tidak tuli Anin "  Anin menghempaskan tangan Louis yang menarik dagu nya hingga wajah nya mendongak pada pria di depannya.

" Lalu kenapa kau bertanya lagi , menyebalkan sekali " gadis itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

" Jangan kau tutupi , aku masih menikmati wajah salah tingkah mu "

" Tuan !!!" Teriak Anin kalap , gadis itu mencubit pinggang louis lalu bergerak pergi meninggalkan nya.

Namun langkahnya terhenti saat Louis menahan tangannya,dengan sekali hentak gadis itu berhasil di sudutkan nya pada pintu yang membatasi kamar dengan balkon.

" Tuan mau apa ?" Louis menunjukkan smirk nya membuat bulu kuduk nya meremang.

Mati aku !!

" Anin ,kau tau betapa susah payah nya aku menahan ini sejak terakhir kali aku menyentuh mu ? Tapi wajah mu yang seperti ini membuat pertahanan yang aku buat runtuh baby "

Gadis itu memucat , wajahnya panik sekali dan sialnya itu semakin terlihat menggemaskan.

" Lepaskan aku tuan mesum , ini masih siang dan kau sudah terlihat sangat menakutkan !" Anin berusaha keras mendorong tubuh pria di depannya, kalah tenaga .

Ini kalau aku tendang benda pusaka nya aman nggak sih buat aku kedepannya?

Gadis itu semakin panik.

" Salah mu berekspresi seperti itu , laki-laki manapun tidak akan tahan melihatnya"

Cup ! Pria itu mengecup bibir nya ,lama sekali ! Namun bibir mereka terlepas karena Anin semakin liar mendorong nya.

" Kenapa ?" Wajah Louis kecewa .

" Kau mesum ! Bagaimana jika ada maid memergoki kita , atau Nadine "

Louis menggelengkan kepalanya.

" Tidak akan , tidak ada yang berani mengusik kita saat kita bersama " gantian Anin menggeleng cepat ,Louis terlihat kecewa .

" Sebentar saja , setengah jam ?" Louis membuat negosiasi membuat gadis itu hampir berteriak panik namun dengan cepat di bungkam nya.

" Kau gila ! Kau mau kita mati kehabisan nafas ?"  Louis menyeringai.

" Lima menit deh " tawarnya namun Anin melotot menakutkan.

" tuan .." tak sabar , ia membungkam bibir anin dengan sebuah lumatan,berhasil ! Gadis itu terdiam ,

Tak hanya bibirnya yang bekerja,tangannya pun meraba perut rata gadis nya , membuat Anin yang dari tadi menolak menggelinjang menahan kupu-kupu yang beterbangan di perutnya.

" Tuan.." desah nya , membuat Louis menjadikan itu sebagai kesempatan untuk menerobos kan lidahnya ke dalam mulut Anin.

Anin memejamkan matanya, untuk sesaat ia sangat terbuai oleh kelihaian Louis dalam memainkan lidah nya.

Mafia Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang