bab 23

2.3K 29 0
                                    

⚠️⚠️18 +🤪🤪

Ingin sekali ia memukul wajah pria itu yang sangat percaya diri sekali mengatakan pertanyaan itu kepada nya.

Apakah sikap bar-bar nya yang selama ini ia tunjukkan pada pria psikopat itu belum cukup jelas untuk memberitahukan kepadanya kalau ia begitu membenci nya.

" Sudahlah jangan menatap ku seperti itu , kau sangat jelek dengan ekspresi seperti itu "

" Kalau begitu lepaskan aku ,agar tuan tidak lagi melihat wajah jelek ku "

Louis tergelak mendengar jawabannya.

Apa-apaan ini ? Apa ucapan ku terdengar seperti sebuah lelucon bagi nya ?.

" Cium aku dulu baru setelah itu aku akan melepaskan mu "

Anin terbelalak,pria itu semakin berani kepadanya, biasanya pria itu akan secara tiba-tiba mencium nya tanpa permisi,mungkin ia tau jika ia permisi terlebih dahulu ,ia pasti akan mendapatkan penolakan darinya.

Tapi kali ini justru dengan percaya dirinya pria itu meminta nya untuk menciumnya,dasar pria mesum.

" Kenapa diam ? Kau tidak mau ? Ya sudah biarkan saja kita seperti ini sampai kau mau mencium ku"

" Terserah tuan saja " tantang Anin lantang,ia ingin tau seberapa kuat pria psikopat itu menunggu ia menciumnya dengan posisi seperti itu.

" Oke " ucap Louis dengan percaya dirinya.

Setengah jam berlalu tapi tak ada tanda-tanda Louis menyerah pada taruhan yang di buat nya.

Anin sudah mulai bosan, bahkan tangan kanannya sudah mulai kesemutan karena tertindih oleh berat badan nya dalam waktu yang lama.

tapi tidak mungkin juga ia menyerah lalu mencium pria itu duluan , itu akan semakin membuat pria itu berpikir kalau dirinya menyukai semua perlakuan mesumnya selama ini.

Sabar Anin sabar ,kau harus belajar memperluas sabar mu ,karena kedepannya kejadian seperti ini tidak mungkin jika tidak terulang lagi.

" Kau benar-benar menguji kesabaran ku Anin "

Louis tiba-tiba bangkit dari tidur nya ,belum sempat Anin mencerna apa yang terjadi,pria itu sudah menaiki tubuhnya ,dengan cepat pria itu mengunci kedua tangannya di atas kepalanya dengan menggunakan satu tangan nya ,lalu dengan rakus pria itu mencium bibirnya.

Semua terjadi begitu cepat hingga Anin tak memiliki waktu untuk memberontak.

Pria itu melumat bibir nya dengan lembut , tapi Anin tak mau kembali lagi jatuh ke dalam lubang yang sama.

Ia mengatupkan bibirnya rapat-rapat,ia tak mau memberi kesempatan pada pria mesum itu untuk bertindak lebih jauh lagi.

Louis melepaskan pagutannya membuat Anin bernafas lega.

" Tak apa kau menolak ku ,tapi aku tak akan berhenti sampai kamu mau dengan sendirinya " pria itu berkata lembut dengan salah satu tangan nya mengusap bibir mungil anin dengan lembut.

Setelah itu Louis beranjak pergi keluar dari kamarnya.

Namun pria itu menghentikan langkahnya saat tiba di ambang pintu ,membuat anin meningkatkan kewaspadaannya kembali,takut nya Louis kembali menyerang nya.

" Keluar lah ,aku takut kau pingsan karena melewatkan sarapan mu "

Setelah itu pria itu benar-benar keluar dari kamarnya.

" Astaga bagaimana ini , tuan Louis sudah ada di sini, aku harus bisa kabur dari pengawasan nya ,tapi gimana caranya?"

Anin mengetuk-ngetuk bibir nya dengan jari telunjuk nya , ia harus berpikir keras untuk kabur dari pengawasan Louis.

Mafia Posesif Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu