bab 11

2.1K 35 0
                                    

⚠️⚠️⚠️ 21+ ,di bawah itu di harapkan di skip ,kalau masih ngeyel, konsekuensi tanggung sendiri 😂😂

"halo Anin !!!!! ,kamu kemana aja sih ? "

Reflek Anin menjauhkan telinga nya dari ponsel itu ,sebelum telinga nya benar-benar pecah karena teriakan Tere di sebrang sana .

Gila ! Telinga gadis itu terasa ingin pecah setelah mendengar suara 1000 oktafnya Tere.

" Halo ! Halo ! Anin kamu dengerin aku nggak sih ?"

" Iya Tere ,kamu bisa pelan-pelan nggak ? Aku takut telinga ku rusak karena suara emas kamu itu "

Sergah Anin seraya menempelkan permukaan ponsel itu pada mulutnya , untuk jaga-jaga takut nya ia mendapat kan serangan suara lagi dari Tere .

" Kamu nggak usah ngalihin pembicaraan ya Anin , kamu nggak apa-apa kan ? Ini udah malam loh ,kok kamu belum pulang "

Suara Tere terdengar semakin khawatir, ini peluang nya untuk terlepas dari pria psikopat itu , ia yakin Tere tidak akan tinggal diam jika ia berada dalam masalah.

" Pilihan ada di tangan kamu ,tapi Ingat aku bisa membuat semuanya semakin buruk tanpa harus turun tangan terlebih dahulu "

Bisikan Louis membuat harapannya pupus seketika, pria psikopat itu tak bisa di anggap remeh ,bahkan ia bisa mengetahui segalanya tentang dirinya,hanya dengan sekali bertemu.

" Aku nggak apa-apa kok ,cuma kayaknya aku nggak bisa pulang deh "

Ujar nya hati-hati seraya memikirkan alasan apa yang akan ia berikan kepada gadis itu ,karena kalau ia jujur akan semakin memperburuk keadaan.

" Kok gitu ? Kamu nggak apa-apa kan ? Si nenek badut itu gangguin kamu lagi kah ? Posisi kamu dimana ? Biar aku jemput "

" Nggak , nggak usah ,aku baik-baik aja kok , aku harus segera terbang ke Singapura re ,Brian butuh aku cepat , aku titip toko ya re ,kalau kamu sibuk nggak usah di buka aja untuk sementara waktu "

Terpaksa ia menggunakan Brian sebagai alasan .

" Kok mendadak sih , bukannya besok jadwal terbangnya? Brian nggak kenapa-kenapa kan nin , bukannya ada dokter al disana ?"

Anin melirik Louis yang berdiri tak jauh darinya ,pria psikopat itu menatap nya dengan tatapan yang lumayan serius, berarti batas waktu yang di berikan pria psikopat itu untuk telfon sudah habis .

"Dokter al harus segera pulang re ,ada pasien darurat yang harus di tanganinya ,udah dulu ya re ,nanti aku telfon balik "

Dengan cepat Anin menyembunyikan ponselnya di belakang tubuh nya saat Louis bergerak mendekati nya ,ia pikir pria itu hendak mengambil lagi ponsel milik nya.

Tapi perkiraan nya salah ,tak ada tanda-tanda pria itu menginginkan ponsel nya ,namun pria itu terus bergerak maju , menyudutkan nya pada salah satu dinding.

Di angkatnya tangan pria itu ,Anin reflek memejamkan matanya,takut Louis akan memukulnya nya .

Namun tiba-tiba ia tertegun saat merasakan puncak kepalanya di usap-usap lembut oleh Louis.

Reflek ia membuka matanya dan astaga ia melihat Louis menatap nya dengan tatapan sayu , dengan cepat ia mendorong tubuh laki-laki itu .

namun tak membuahkan hasil , alih-alih laki-laki itu menjauhinya,pria psikopat itu malah berhasil menangkap kedua tangannya dan mengunci kedua tangan gadis itu di atas kepala nya.

" Apa yang kamu inginkan pria psikopat ?! "

Gertaknya ketakutan, masalah nya ia tak bisa menggerakkan kedua tangannya ataupun kakinya untuk membela diri karena terkunci oleh Louis.

Mafia Posesif Where stories live. Discover now