Bab 38. Rekan-Rekan

149 33 9
                                    

"Hentikan

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.


"Hentikan."

Suara dalam dan tegas Asher terdengar, mengalun dengan jelas diseluruh hutan.

Hal itu membuat Liliana yang tampak tengah memeluk Dante, berusaha melindungi anak itu menoleh. Menatap kearah pria itu dengan bingung.

Kyle juga tampak berdecak seraya menatap kearah portal yang masih terbuka, dengan wajah yang tampak berkerut kesal.

"Bajingan, apakah kau selalu akan melakukan itu setiap kali kita bertemu?" Keluhnya seraya menatap tajam kearah portal, seolah tengah berbicara dengan seorang kenalan.

Melihat situasi yang sama sekali tidak bisa ia mengerti, Asha terdiam dengan penuh kebingungan.

Bukankah mereka buat saja diserang?

Lalu kenapa Asher maupun Kyle bersikap begitu santai?

"Ck, sangat tidak menyenangkan. Itu sebagai penyambutan, dan juga ungkapan perasaan senangku karena mendengar kabar jika kau masih hidup senior."

Seolah menjawab kebingungan Liliana, satu sosok yang memiliki tinggi setara dengannya serta mengenakan jubah berwarna gelap muncul dari balik portal.

Berjalan mendekat kearah mereka.

Sosok itu tampak menurunkan tudung jubah dikepalanya, menampilkan rambut berwarna kastanye yang sedikit keriting. Serta wajah tampan yang terlihat cukup kekanakan.

Theo tersenyum lebar, seraya mengangkat tangannya keudara. Menyapa kearah Kyle dengan bebas dan santai.

"Yo senior, senang melihatmu kembali." Serunya.

Kyle berdecih. "Bocah bau."

Theo berbalik untuk melihat kearah Asher, berhenti untuk memperbaiki postur tubuhnya. Berdiri tegap menghadap Asher penuh hormat.

"Theo, anggota ke enam dari unit pengintai memberi salam kepada kapten." Ucapnya penuh integritas.

Yang ditanggapi oleh seruan ringan Asher.

Theo tampak tersenyum kearah Asher dengan penuh penghargaan.

"Senang melihat anda kembali dengan selamat kapten." Ujarnya, matanya secara bertahap bergulir diantara Kyle dan Asher.

Hingg akhirnya mendarat pada dua sosok yang berada ditempat itu selain dua pria kenalannya.

Theo memiringkan kepalanya, tampak seakan bertanya tanya ketika melihat keberadaan Liliana dan Dante.

"Oh itu-"

Ucapan Theo terhenti ketika sebuah tepukan terasa pada kepalanya, disusul kemunculan tiga empat sosok lain dari arah belakangnya.

"Luke, anggota ketiga dari unit pengintai memberi salam pada kapten." Salah satu diantara keempat sosok lain yang datang dengan segera memberi salam ketika melihat Asher.

FIELD OF DAISIES Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz