SEPULUH: Gagal, Coba Lagi

10 2 0
                                    

YANG BELUM FOLLOW,
MARI DI FOLLOW DULU LOVEE!!

VOTE & COMMENT TENTU HARUS YAAAAAA
.
.
.

SALAM HANGAT DARI
DUTA DAMAIKA
.
.
.

-- SELAMAT MEMBACA --

.
.
.
.
.
.

•⁠◍✧⁠*⁠。DUTA DAMAIKA •⁠◍✧⁠*⁠

Mungkin hari ini tepat kurang lebih seminggu Ika dan Duta berkomunikasi, selalu saling mengabari lewat aplikasi WhatsApp messenger. Bagi Ika, ternyata Duta tidak seburuk itu, yang Ika tangkap dari Duta sejauh ini adalah pria yang konsisten dalam memberikan kabar, memiliki lumayan banyak topik pembahasan hingga perbincangan mereka mengalir dengan begitu saja. Selain itu, Ika dapat menilai jika Duta merupakan pria dimana didalamnya terdapat sesuatu yang Ika butuhkan. Tetapi sialnya, rasa egois Ika selalu saja menolak saat Ika akan mencoba membuka gembok yang Ika pasang dalam hatinya setelah Juna beberapa minggu lalu meninggalkan dirinya.

"Hallo, hallo!! Damaika masih disana kan?" Suara di seberang telepon sana membuyarkan pikiran Ika yang tengah berbaring sembari menatap langit-langit kamarnya.

Setelah seminggu berbincang dan membahas cukup banyak hal, agaknya Duta berhasil untuk naik ke level selanjutnya lagi. Walaupun terkadang respon Ika sedikit cuek, saklek atau slow respon. Duta berusaha untuk memahami hal tersebut dan perlahan-lahan membaca lebih dalam lagi tentang gadis berambut pendek itu.

"Iyaa, Jun ma--"

"Ehh, maksudnya Duta. Masih kok masih disini"

Di seberang telepon sana Duta mengernyitkan dahinya. Pria yang tengah mendudukkan tubuhnya di atas sebuah kursi pada balkon kamarnya itu sedikit merasa aneh dan tentu secara otomatis muncul rasa penasaran. Jun? Siapa Jun itu? Pikirnya dan mulai menerka-nerka. Mungkinkah gebetan Ika? Mungkinkah mantan Ika? Atau saudara Ika? Entahlah. Selama kurang lebih seminggu kemarin, mereka hanya memperbincangkan perihal sekolah, pelajaran, dan keseharian saja, hal tersebut membuat Duta belum tahu banyak hal mengenai gadis yang sampai saat ini ia panggil dengan sebutan Damaika tersebut.

"Ngelamun?" Tebak Duta.

"Sedikit, mungkin"

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Kenapa ngelamun, Damaika?" Tanya pria di seberang telepon dengan lembut.

"Gak apa-apa kok"

"Keingat mantan?" Tebak Duta dengan terkekeh.

"Dih, punya aja ngga"

"Hah?!! Gimana-gimana?" Duta memasang telinganya lebih fokus, takut ia salah dengar.

"Ngga, gak ada" elak Ika.

"Gak boleh setengah-setengah gitu lah, gak adil"

Terdengar Ika terkekeh singkat. Duta lucu juga ya, pikirnya.

"Saya gak ada mantan, Duta"

"Masa sih?"

"Iyaa, Duta"

"Mantan gak ada, tapi pacar ada, gitu?" Pancing Duta untuk mendapatkan informasi agar ia dapat membuat rencana untuk ke level berikutnya nanti.

Ika tertawa.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 15 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Duta DamaikaWhere stories live. Discover now