PROLOG

19 3 0
                                    

•⁠◍✧⁠*⁠。DUTA DAMAIKA  •⁠◍✧⁠*⁠。
.
.
.
.
.

Sadarku mungkin terlambat.

Pekaku mungkin sudah tak berfungsi.

Aku bersamamu, tetapi seolah aku menolak jika kenyataannya aku sedang bersamamu.

Aku ingin memilikimu, tetapi sialnya aku berlagak seolah-olah tidak menginginkanmu.

Bila ketika itu aku benar-benar tak tertarik padamu, lantas mengapa sebagian besar kalimat dan perlakuanmu terhadapku melekat begitu kuat?

Bahkan, sederet kata dan kalimat milikmu yang kian hari semakin berdengung dalam indera pendengaranku ikut serta, seakan turut menyiksa dan menghukumku.

"Kenalin saya Duta"

"Saya gak bisa menjelaskan bagaimana cara saya melihat kamu, dengan segala hal indah yang diri kamu miliki"

"Gak apa-apa kalau kamu belum bisa buka hati, tapi saya pastikan kalau ayahmu sudah membukakan hatinya untuk saya"

"Saya akan pakai jalur ajaib, dengan mendekati ayahmu untuk mendapatkan kamu, putrinya"

"Tenang, setiap pagi saya selalu ngobrol dengan ayahmu, cukup lama"

"Gimana kabar hari ini? Apakah persentase perasaanmu sudah bertambah untuk saya?"

"Kamu suka warna apa?"

"Kalau kamu bukan jodoh saya, maka saya akan minta sama Tuhan untuk menjauhkan kamu dari jodohmu itu, lalu Tuhan akan jodohkan kamu dengan saya"

"Saya akan tuntun kamu supaya kamu ga jauh dari Yang Maha Penguasa"

Dan masih banyak lagi lontaran kalimatmu yang seakan menghukum telak diriku.

(I miss you so badly Duta!)

.
.

•⁠◍✧⁠*⁠。DUTA DAMAIKA  •⁠◍✧⁠*⁠。
.
.
.

VOTE & COMMENT!!
.
.
.

TO BE CONTINUE

Duta DamaikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang