27

500 112 2
                                    

Meskipun Kerajaan Kilau selalu dilindungi dan diberkati oleh kilau matahari, Vladimir mulai merindukan ketenangan malam dan dunia yang gelap.

Seperti yang sudah dijelaskan oleh Pangeran Crimson, Kerajaan Ilusi tidak pernah menghadapi malam hari. Mereka bahkan hanya memanfaatkan penanggalan matahari, berbeda dengan Kerajaan Kilau yang memanfaatkan penanggalan matahari, bulan dan bintang.

Matahari di Kerajaan Ilusi juga dikendalikan. Mereka menghadapi suasana pagi, siang dan sore secara konsisten. Tentu, Vladimir juga ragu dengan akurasi penanggalan matahari yang diterapkan di Kerajaan Ilusi.

Namun, hari ini sudah menginjak hari ke-dua puluh sejak Vladimir menginjakkan kakinya di Kerajaan Ilusi.

Pangeran Crimson tidak datang hari ini, mungkin ada urusan. Vladimir juga tidak ingin terlalu mengusiknya, mengingat Pangeran Crimson menemaninya berkeliling hampir di seluruh penjuru Istana Ilusi selama ini.

Vladimir memang tidak diperbolehkan untuk menjelajahi Kerajaan Ilusi seorang diri dikarenakan alasan yang sama; tidak semua tempat di Istana Ilusi adalah tempat yang aman dan sebaiknya Vladimir ditemani oleh seorang pemegang ilusi untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

Permasalahannya, hari ini Vladimir tidak menemukan satupun pemegang ilusi di sepanjang langkahnya di lorong istana. Bahkan pelayan-pelayan yang datang juga tampak jarang, tetapi keistimewaan Kerajaan Ilusi memang terletak pada kemisteriusannya yang indah.

Kerajaan Ilusi memang indah, tetapi bahkan untuk Vladimir, semua kegiatan berulang yang dilakukannya selama dua puluh hari ini cukup membosankan. Berbeda dengan ketika dirinya masih di kerajaannya, dia punya banyak kesibukan seperti mengurus pekerjaan ayahnya yang terbengkalai, atau diam-diam mendatangi salah satu desa untuk memantau situasi secara langsung.

Hanya menjadi seorang tamu di Kerajaan Ilusi, Vladimir seolah sudah memahami rasanya menjadi pemegang ilusi seumur hidup mereka—terkurung dalam istana.

Kebosanannya mulai meredup secara cepat, ketika ia melihat Ruby keluar seorang diri dari Labirin Bunga—satu-satunya tempat yang belum Vladimir masuki. Pangeran Crimson tidak pernah mengajaknya masuk ke dalam sana, karena tidak semua orang sanggup beradu dengan energi ilusi kuat yang berasal dari tanaman-tanaman ilusi di sana. Pangeran Crimson mengaku ..., ia bukan salah satu pemegang ilusi kuat yang dimaksud.

Hanya pemegang ilusi yang kuat yang mampu menyetarakan energi ilusi, sehingga tidak terpengaruh oleh ilusi. Dan karena baru saja melihat Ruby keluar dari Labirin Bunga, Vladimir langsung berinisiatif menghampiri Ruby, berencana untuk meminta Ruby untuk memandunya menjelajahi Labirin Bunga.

Namun, belum sempat mengatakan apa-apa, Ruby lebih dulu menjauhi pintu masuk Labirin Bunga dengan tergesa-gesa.

"Jangan mendekati tempat itu, Tuan Pangeran." Ruby berhenti di depannya, seolah menjadi benteng yang mencegah Vladimir melangkah lebih dekat.

Vladimir melihat gadis itu memeluk sebuah buku dan mata merahnya menatap lurus ke arahnya dengan tatapan serius.

"Kenapa?"

"Labirin Bunga adalah tempat yang berbahaya," jawab Ruby. "Jika Anda masuk ke dalam, mencium aroma bunganya, Anda akan terjebak dalam ilusi panjang mengerikan. Dan akan sangat sulit membedakan ilusi atau kenyataan."

"Iya, saya tahu. Pangeran Crimson bahkan juga menambahkan jika tubuh orang-orang yang mati terjebak akan dikonsumsi oleh tanaman-tanaman ilusi itu," jawab Vladimir dengan tenang, tetapi justru membuat Ruby terbungkam, seolah gadis itu baru mengetahui fakta itu hari ini.

"Jika Tuan Pangeran sudah tahu akan konsekuensi demikian, menjauhlah dari Labirin Bunga. Raja Scarletton tidak akan senang jika tamu terhormatnya keluar dari Negeri Ilusi tanpa wujud," sindir Ruby.

ETHEREAL - The Kingdom of IllusionWhere stories live. Discover now