19

651 140 5
                                    

Catatan rahasia: halaman 1

Ruby XII Flavorezta Del Lusionne.

Suri bilang, itu nama terhormat yang diberikan oleh ayahku, pemimpin teragung dari Kerajaan Ilusi yang penuh dengan keajaiban. Tempat yang katanya adalah surga bagi orang-orang yang hidup tanpa tujuan dan menginginkan kebebasan secara penuh dan terkendali di duniawi.

Aku pernah merasa senang karena berpikir Raja Ilusi yang terhormat repot-repot turun dari singgasana untuk memberikan nama untukku, sampai akhirnya Suri mengajariku tentang simbol angka kuno dan membuatku sadar bahwa aku orang ke-duabelas yang mendapatkan nama itu secara turun temurun.

Raja Scarletton III—aku tidak bisa menuliskan nama panjangnya karena masih ada delapan kata sebelum nama belakang 'Del Lusionne' —adalah seseorang yang paling berkuasa dan disegani di Kerajaan Ilusi dan dia adalah ayahku.

Kurasa satu-satunya keberuntungan yang kudapatkan sebagai perempuan adalah bahwa aku punya nama yang pendek. Dan namaku mungkin akan terus ada, meskipun tidak akan ada yang tahu seperti apa sosok Ruby ke-duabelas.

Hari ini adalah ulangtahunku yang ke-sepuluh. Hanya Suri yang mengucapkan selamat karena telah terlahir di dunia ini, sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Aku tak lagi berharap pintu menara akan terbuka. Ayah selalu melupakan ulangtahun-ku. Tentu, ini bukan hari yang istimewa baginya. Mungkin dia bahkan lupa bahwa aku pernah terlahir di dunia ini.

Mungkin lucu, jika aku mengatakan bahwa aku belum pernah melihat wajahnya selain dari potret lukisannya sampai hari ini. Kata Suri, potret lukisannya ada di semua menara istana dan selalu diperbaharui jika ada lukisan potret terbaru. Jadi, aku tahu bagaimana rupa ayahku saat ini.

Di dalam lukisannya, ayahku duduk di singgasana memakai mahkota dengan permata merah. Kedua matanya juga berwarna merah, sama sepertiku. Jadi, kupikir, walaupun dia tidak mengingatku sekarang, Ayah mungkin bisa teringat denganku setiap bercermin, kan? Atau setiap ia melihat batu rubi yang ada di mahkotanya?

Apakah pemikiranku masih terlalu kekanakan meskipun umurku sudah sepuluh tahun?

Berbicara tentang ulangtahunku yang ke-sepuluh, Suri memintaku untuk mulai menuliskan sebuah catatan rahasia. Katanya, ini tradisi yang harus dilakukan oleh keturunan kerajaan ketika umur kami menginjak sepuluh tahun.

Sejujurnya, aku juga tidak tahu alasan mengapa kami diminta menulis catatan rahasia secara tiba-tiba. Bahkan, Suri tak memberitahu apa yang harus kutulis. Katanya, aku boleh menuliskan isi pikiranku kapanpun yang kuinginkan. Tidak akan ada siapapun yang bisa membaca tulisan ini.

Hanya aku dan rahasiaku.

Hanya aku dan hal yang kutahu.

Kupikir, Suri bercanda soal rahasia. Bagaimanapun juga, dia sudah bersamaku sejak aku masih bayi, jadi tidak ada rahasia apapun yang kusembunyikan darinya.

Suri adalah pendamping, guru, dan sahabat yang sudah kuanggap seperti ibuku sendiri, dan akan selalu begitu.

Aku pernah bertanya kepada Suri tentang sosok wanita yang melahirkanku. Suri hanya mengatakan bahwa dulunya dia adalah pelayan setia ibuku, bahkan sebelum aku dilahirkan. Namun lebih daripada itu, Suri tidak pernah membahas lebih jauh.

Katanya, ada banyak hal terlarang yang tidak bisa diceritakan di dalam Kerajaan Ilusi. Meskipun hanya ada kami berdua di menara ini, tetapi ada banyak mata yang melihat dan ada banyak telinga yang mendengar.

Mungkin itu sebabnya, sampai hari ini aku tidak diperbolehkan keluar dari menara.

Suatu hari. Suri bilang, suatu hari, aku bisa keluar dari menara ini.

ETHEREAL - The Kingdom of IllusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang