"FRIENDSHIT" {NoHyuck}

"Enam belas"

"Enam belas"

Han, berdiri di ambang pintu sambil celingukan ke kanan dan ke kiri seperti menunggu seseorang.

"Ngapain?"

Suara itu membuat Han menghentikan aksinya dan melihat ke arah sumber suara.

"Eh Jeno... Haec-"

"Rumasakit"

"Hah?!"

"Hah?!"

"Ck! jangan bercanda napa, Haechan mana?"

"Jingin bircindi nipi... emang muka ku terlihat bercanda?" tanya balik Jeno.

Han, menatap Jeno beberapa detik "Mukamu gitu-gitu aja sih" ucap Han.

"AISHHH..!!!"

Jeno, tak perduli dan memilih masuk kedalam kelas mengabaikan Han yang kembali dengan aktifitas nya sebelum kedatangan Jeno.

"Gila tu anak" gumam Jeno melihat tikan Han sambil mengeluarkan ponselnya dari saku celana untuk mengirim pesan pada Haechan yang memang ada di rumasakit.

Gak Haechan gak separah itu tapi menang ada hal yang membuat Jeno memaksa Haechan untuk tinggal di rumasakit.

Flashback oN.

Ssrreeekkk....

Pintu ruangan terbuka membuat yang ada di kursi tunggu beranjak dan mendatangi dokter.

"Kak?"

"Lukanya tak parah dan hanya butuh beberapa jahitan tapi tak sampai rawat inap" ucap dokter yang Jeno panggil kak karena dokter itu adalah Jung Jaehyun kakak sepupu Jeno dari ibu Jeno.

Ucapan Jaehyun sedikit membuat Jeno lega tapi rasa khawatir dia lebih banyak untuk sekarang ini.

"Why?"

Jaehyun, merasa ada yang aneh dari adik sepupunya itu karena tak pernah dia melihat Jeno segelisah itu.

"Kak"

"Uummm?"

"Aku boleh minta tolong?" tanya Jeno membuat Jaehyun mengerutkan dahinya bingung sejak kapan adik nya mau meminta tolong padanya karena sejauh ini yang Jaehyun tau Jeno itu anaknya mandiri banget.

"A-apa?" tanya Jaehyun.

"Ak-"

"Jeno~aaa"

Suara itu menghentikan ucapan Jeno yang langsung beralih ke sumber suara di mana Haechan sudah berdiri di ambang pintu dengan infus yang masih melekat di tangannya.

"Yak! kenapa kau keluar" ucap Jeno langsung menghampiri Haechan dan mengabaikan Jaehyun yang hanya bisa menatap heran.

"Mereka pacaran?" batin Jaehyun bertanya pada dirinya sendiri.