"Dua belas"

736 84 5
                                    

"Dua belas"





"Lepas gak?"

"Gak!"

"Lepas"

"Enggak"

"Ngambek nih"

"Ya bodo amat"

Tuk!

Tuk!

Dua lelaki yang dari tadi berdebat itu seketika menoleh ke arah orang yang memukul kepala mereka menggukan helm.

"Apa?"

Keduanya menggelengkan kepalanya bersamaan seperti dua anak kembar yang kena marah ibunya.

"Chan aku minta maaf" ucap Mark mengawali obrolan di antara mereka bertiga.

Bertiga...? Bukannya tadi Mark hanya sama Haechan..??

Flashback oN.

Mark, membawa Haechan pergi sesuai permintaan Haechan yang baru masuk ke asrama tapi udah keluar lagi.

"AAARRRRGGGG...!!!!" teriak Jeno karena dia tak bisa menghentikan Haechan.

"Gak...gak bisa ini gak bisa.. aku harus ngejar mereka" gumam Jeno akan kembali ke dalam mengambil kunci motornya tapi langkahnya terhenti.

Bbrruuummm!

Brugh!

"Aku pinjem motormu" ucap Jeno setelah mendorong Jisung si adek jelas yang baru sampai di parkiran lalu pergi begitu saja.

Dan Jisung yang terkejut tiba-tiba dirinya di dorong sampai terjatuh di tambah helm nya di ambil dan motornya pun ikut di ambil hanya terdiam bingung di lantai parkiran asrama.

"Ini termasuk begal gak sih?" gumam Jisung yang masih dengan ekspresi terkejutnya.

Sedangkan Jeno tak perduli apa yang terjadi pada Jisung dan dia terus melajukan motor Jisung sambil mengira-ngira kemana pergi ya Mark.

Dan selama 30 menit akhirnya Jeno berhasil menemukan motor yang di naiki Mark dan Haechan.

"Itu mereka" gumam Jeno mempercepat laju motornya agar bisa mengejar Mark dan Haechan.

Ttiiiinnnnn..!!!!

Jeno, membunyikan klakson bermaksud memberi kode pada Mark agar meminggirkan motor nya dan dia bisa mengambil Haechan dari Mark.

Tapi siapa sangka Mark dan Haechan malah nyungsep karena Mark mengendarai tak fokus.

"Yak! astaga kok malah nyungsep" gumam Jeno yang tanpa menghentikan laju motornya sehingga membuatnya harus putar balik untuk menolong Haechan.

"Jangan sentuh dia" ucap Jeno menghentikan Mark yang akan menolong Haechan.

Mark dan Haechan reflek melihat ke arah Jeno dan mereka sedikit terkejut dengan adanya Jeno.

"Kenapa?" tanya Jeno.

"Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya balik Mark.

"Ya emang kenapa.."

Mark, menggelengkan kepalanya malas menanggapi Jeno dan kembali
Fokus pada Haechan.

"Aku bilang jangan sentuh dia" ucap Jeno.

"Truss cara nolonginya gimana kalau gak boleh di sentuh" ucap Mark.

"Ya biar aku yang nolong" balas Jeno sambil berjalan mendekati Mark dan Haechan.

Mark, yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas dan akan kembali menolong Haechan.

"Aku bilang biar aku aja yang nolong"

"Yak! dia jatoh karena aku ya... jadi aku yang nolong"

"Enggak! kalau aku gak mencet klakson kalian gak jatoh, jadi aku yang nolong"

"Tapi dia jatoh bersamaku, jadi aku yang nolong"

Jeno dan Mark malah berdebat mengabaikan Haechan yang akhirnya berusaha berdiri sendiri tapi tiba-tiba satu lengannya di raih Mark.

"Lepas gak?"

"Gak!"

Haechan, yang sudah jengah melihat sekeliling dan meraih helm dengan satu tangannya lagi lalu....

Tuk!

Tuk!

Haechan, memukulkan helm itu pada kepala Mark dan Jeno membuat keduanya terdiam.

Flashback Off.

"Maaf" ucap Jeno jongkok di hadapan Haechan yang duduk di atas ranjang di kamar asramanya.

Ya, akhirnya perdebatan itu di menangkan Jeno dan Jeno membawa kembali Haechan ke asrama.

"Kamu cinta sama Renjun?"

Jeno, mengeleng kuat mendengar pertanyaan Haechan karena memang Renjun bukan pacarnya lagi sekarang.

"Truss kalian tadi ngapain?"

"Eng...Eng...enggak ngapa-ngapain" jawab Jeno.

"Kalau gak jujur aku pergi nih" ucap Haechan akan beranjak dari ranjangnya.

"Eh..eh... iya aku jujur.. tadi Renjun datang dan awalnya aku kira kamu yang pulang mangkanya aku buka pintunya"

"Terus?"

"Terus dia mau aku balikan sama dia tapi aku gak mau" ucap Jeno yang ntah apa yang ada di pikiran Haechan sehingga kedua pipinya memerah mendengar ucapan Jeno.

"Hhhmm..terus...?"

"Dia...dia... menggodaku"

Haechan, mengerutkan dahinya dengan ekspresi tak suka mendengar kata menggoda yang padahal dia dan Jeno pun gak ada hubungan lebih dari Roomate.

"Tapi aku menolak sampai dia bilang lakukan sekali ini dan aku janji ini yang terakhir Mangkanya aku iyakan" jelas Jeno sambil mengulang ucapan Renjun bahkan menirukan cara Renjun bicara.

"Terakhir?" tanya Haechan dan Jeno mengangguk membenarkan ucapan Haechan.

Mereka terdiam sesaat sebelum akhirnya Jeno bangkit dan menatap Haechan dalam dan mereka pun.....

- - -ooOoo- - -

Maaf waktu habis jadi nantikan kelanjutannya di next eps 😅😅😅😅😅

"FRIENDSHIT" {NoHyuck}Where stories live. Discover now