"Delapan"

2.3K 199 5
                                    

"Delapan"












"Beneran udah gak apa-apa?"

Pertanyaan yang keluat dari mulut Jeno membuat Haechan menghentikan aktivitas nya dan berbalik ke arah Jeno.

"Aku gak apa-apa" ucap Haechan.

"Hhmmm... bilang gak apa-apa tapi pingsan mulu" ucap Jeno sambil beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah Haechan, "Nyusahin aja" lanjut Jeno sambil menonyor kepala Haechan dan pergi gitu aja.

Sedangkan Haechan yang ntah tadi pagi dia salah ngisi oli di tubuhnya yang membuat dia loading atau gimana, dia hanya diam memperhatikan kepergian Jeno.

Dddrrttt...

Ddrrttt....

Ponsel Haechan yang bergetar menyadarkan pemiliknya dari lamunan.

Dddrrrrttt....

Ddrrtttt.....

Haechan, menatap layar ponselnya di mana nama orang yang dia hindari terlihat jelas di sanad lakukan panggilan.

"J-jen-JENO...!!!" teriak Haechan sambil berlari keluar kamar mengejar Jeno yang mungkin masih ada di sekitaran gedung asrama.

- - -ooOoo- - -

"Haechan!"

Yang di panggil menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah sumber suara.

Haechan, tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arah Han yang berlari kecil ke arahnya.

"Kamu gak sakit kan? kamu kemarin kenapa? aku khawatir tau, dan ya... kok bisa kamu satu kamar dengan Jen-"

Ucapan Han terhenti karena Haechan membungkam mulut Han yang udah nyerocos di pagi hari.

"Nanti aku jel-"

"Channie..!!!"

Han, memiringkan kepalanya dengan mulut masih terbungkam saat mendengar seseorang yang suaranya tak asing berteriak dari arah belakang Haechan.

"Siapa?" tanya Haechan tanpa suara pada Han yang memberi raut wajah yang seperti menandakan hal buruk sambil menggeleng.

"Hai cantik?" sapa orang itu dengan senyum Pepsodent.

Sedangkan yang di sapa hanya celingukan seperti mendengar suara tanpa wujud.

"Han?"

"Uumm?"

"Ada suara bilang Hai cantik" ucap Haechan dan Han mengangguk dengan mulut yang masih di bekap Haechan.

"Tapi kita kan cowo ya" lanjut Haechan dan lagi-lagi Han mengangguk sebagai responnya, "Terus yang cantik siap? ada setan kah?" ucap Haechan lagi.

"Aisshhh... maksud kakak tuh kamu Channie cantik" ucap orang itu.

"Han?"

"Huh?"

"Ada yang bicara lagi"

"Channie, ini Kak Mark... Channie gak lihat kak Mark kah?" ucapnya yang ternyata itu Mark.

Mendengar itu Haechan mulai melihat ke arah Mark yang masih setia dengan senyum Pepsodent nya.

"Oh! kak Mark" ucap Haechan.

"Iya, ini Mark cowo paling tampan di kampus ini" ucap Mark dengan pedenya.

"Kakak ada perlu apa ya?"

"Uumm... gak ada sih, cuma mau ngajak jal-"

"Dia sibuk!" ucap Jeno yang tiba-tiba muncul dan meraih kepala Haechan untuk di sembunyikan di ketiaknya dan membawa Haechan pergi dari hadapan Mark dan Han yang bingung.

- - -ooOoo- - -

Haechan, duduk terdiam menatap Han yang ada di hadapannya dan terus menatapnya.

"Kenapa?" tanya Haechan memecahkan keheningan.

"Cepat cerita"

"Cerita apa?"

Bukannya memberi tahu apa yang dia mau, Han malah memicingkan matanya pada Haechan seolah dia sedang marah.

"Hehe... iya.. iya aku cerita" ucap Haechan sambil membenarkan duduk nya, "Aku juga gak tau kalau aku satu kamar sama Jeno, tapi saat aku datang kamar yang tersisa hanya itu dan di sana sudah ada Jeno" lanjut Haechan panjang lebar menjelaskan pada Han.

"Lalu? apa kalian ada hubungan lebih?" tanya Han dan Haechan menggelengkan kepalanya karena Haechan tak merasa ada hubungan lebih dengan Jeno.

"Han" panggil Haechan dan Han dengan antusias melihat dan menunggu ucapan Haechan selanjutnya.

"Uummm...aku...uummm...aku..." Haechan sengaja mengulur ucapannya membuat Han semakin penasaran, "Aku udah di jemput Jeno, jadi ceritanya besok aja ya" lanjut Haechan sambil beranjak dari duduknya dan tanpa dosa dia berlari ke arah Jeno yang berdiri di ambang pintu caffe di mana Han dan Haechan nongkrong.

Sedangkan Han yang masih ngelag-ngelag an, hanya diam sambil mengedipkan matanya beberapa kali.

- - -ooOoo- - -

Kalau aku jadi lu ya Han... aku kejar itu Haechan, aku tarik bawa masuk lagi, kampret banget di gantung".

"FRIENDSHIT" {NoHyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang