"Tiga"

3.4K 356 12
                                    

"Tiga"







"Kamu yang siapa?"

"Yak! kamu siapa?"

"Aisshhh... apa kamu gak tau bahasa manusia? aku tanya kamu siapa?"

Haechan, yang baru sampai di asrama di buat terdiam meligat dua wanita berdiri di depan kamarnya dan terlihat sedang berdebat.

"Siapa mereka?" batin Haechan tetep melihat dua wanita itu.

"Yak!"

"Yak!"

Mata Haechan membola saat dua wanita itu saling menarik rambut satu sama lain.

"Lah...Lah...La-"

Ting!

Haechan, yang akan melerai dua wanita yang sudah mulai adu fisik harus terhenti saat tiba-tiba terdengar notif pesan masuk ke ponselnya.

+829*******
    Apa kamu sudah sampai asrama?
Kamu melihat dua cewe di depan kamar?
Kalau iya biarkan mereka dan datanglah kemari.

Haechan, mengerutkan dahinya bingung pesan dari siapa dan ke apa orang itu tau kalau ada dua wanita di depan kamarnya.

Ting!

+829*******
    Aku Jeno.
Aku akan mengirimkan alamat dan cepat datang ke sini.

Lagi-lagi Haechan membolakan matanya saat tau orang yang mengirimkan pesan adalah Jeno teman sekamarnya.

"Dari mana dia tau nomorku?" gumam Haechan.

Ting!

Jeno, mengirimkan lokasi dirinya berada sekarang yang malah membuat Haechan ragu harus datang menemui Jeno atau melerai dua wanita itu dan istirahat.

Hari pertama Haechan cukup melelahkan dan sebenarnya dia ingin istirahat, tapi ya udah lah cari aman daripada kena cakar dua ciwi itu mending dia cari Jeno.

- - -ooOoo- - -

Tak butuh waktu lama untuk Haechan sampai di tempat yang di kasih Jeno yaitu sebuah cafe dengan gaya anak jaman sekarang tapi terlihat tak begitu ramai.

"Chan!"

Haechan, mengedarkan pandangannya mencari sumber suara saat seseorang memanggil namanya yang ternyata itu Jeno.

"Ngapain di sini?" tanya Haechan sambil mengeser kursi untuk dia dudukin.

Jeno, gak menjawab dan hanya menggeser minuman yang udah dia pesan untuk Haechan.

"Dua wanita itu siapa?" tanya Haechan lagi.

"Orang gila"

"Hah?!"

"Aish! ntar kamu juga tau sendiri" ucap Jeno sebelum mereka akhirnya sama-sama diam dan sibuk dengan ponsel masing-masing.

22:30pm

Cklek!

Brugh!

Haechan, menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang saat mereka sampai di asrama.

"Capek banget aku" ucap Haechan.

"Mau aku pijitin?"

Ucapan Jeno membuat Haechan reflek bangun dari rebahannya.

"Apa maksudnya?" tanya Haechan dengan nada sedikit nyolot.

"Gak ada" jawab Jeno sambil melenggang pergi ke kamar mandi.

"Yak Jeno!"

Brak!

Jeno, gak perduli dengan teriakan Haechan dan memilih sembunyi di kamar mandi.

- - -ooOoo- - -

Pagi harinya Haechan terbangun dengan ke adaan linglung seperti orang habis pingsan.

"Mimpi? itu mimpikan?" gumamnya sebelum menoleh ke arah ranjang Jeno dan terlihat Jeno masih di alam mimpinya.

"Jen"

"Jeno"

"Jen"

Haechan, berusaha membangunkan Jeno tapi sepertinya dia butuh tenaga ekstra karena Jeno tak berkutik sedikitpun.

"Ini orang tidur apa mati sih?" ucap Haechan mulai kesal karena Jeno tak kunjung bangun.

"Jeno"

"Yaissshh... JENO!"

Plak!

Keduanya terdiam saat Jeno reflek menampar Haechan karena terkejut Haechan berteriak tepat di depan mukanya.

"C-Chan?"

Hiks!

"Chan maaf gak sengaja"

"HAH!"

Haechan, langsung beranjak dari duduknya dan berlari ke kamar mandi sambil nangis.

Bukan alay tapi beneran sakit, tangan Jeno segede tagan berotot pula, nampar pipi mulus nan gemoy nya Haechan.

Tok!

Tok!

Tok!

"Chan, kamu baik-baik aja? Chan maaf gak sengaja, kamu sih teriak"

"Chan!"

"Haec-"

Cklek!

Pintu terbuka membuat Jeno tak melanjutkan ucapannya dan melihat Haechan dengan mata yang sudah sebam.

"C-chan?"

"Kamu semalam apain aku?"

"Hah?!"

"Tuh kan"

Dengan muka begok nya Jeno hanya bisa diam tak paham maksud Haechan.

"Kamu aneh-aneh ya"

"Apanya? kamu kenapa coba?"

"Tuh kan gak nggak ngaku, Au ah!"

Brak!

Haechan, kembali masuk kedalam kamar mandi dan mengunci pintu dari dalam meninggalkan Jeno yang kembali memasang ekspresi begok.

"Gila ini orang" gumam Jeno.

"KAMU YANG GILA!" teriak Haechan dari dalam kamar mandi.

"Lah?!"

Bingung ya...??? wkwkwkwk....

Jadi Haechan semalam merasa kalau ada yang ngusap pipinya dan cium bibirnya, Mangkanya saat dia kebangun dia kek orang linglung karena apa yang dia rasain semalam tuh nyata banget.

Cuma dia gak bisa buka mata buat lihat siapa yang ngelakuin itu, dan karena di kamar cuma ada dia dan Jeno, mangkanya dia berniat tanya sama Jeno apa Jeno yang lakuin itu atau bukan, tapi belum tanya udah kena gampar yang malah ngerusak moodnya.

- - -ooOoo- - -

Haechan ini kayak apa ya.... Main nuduh bae 🤣🤣🤣🤣

Yakin lanjut...???

"FRIENDSHIT" {NoHyuck}Where stories live. Discover now