"Tiga belas"

767 76 1
                                    

"Tiga belas"






"HAECHANNNN...!!!!" 

Yang di panggil menghentikan langkahnya dan kembalikan badan melihat siapa yang orang yang membuat langkahnya terhenti.

"Kemana aja kau Hah?!"

Haechan, tak menjawab pertanyaan sahabatnya yang tak lain adalah Han Jisung.

"Woeee!"

"Apa sih Han... lagi gak mood aku" ucap Haechan sedikit lesu dan akan kembali jalan menuju kelasnya membuat Han heran.

Haechan, terus berjalan meninggalkan Han yang masih terdiam dengan segala pemikiran yang berputar di kepalanya.

"Dia lagi pms"

Bukan... itu bukan Han yang ngomong tapi seseorang dari arah belakang berbisik pada Han yang semakin mematung.

Orang itu menepuk bahu Han beberapa kali sebelum dia melenggang pergi meninggalkan Han.

"Apa...?? Apa itu tadi dan siapa?" gumam Han yang baru tersadar dari lamunannya dan sekarang dia celingukan kayak orang begok.

- - -ooOoo- - -

Sedangkan di sisi lain atau lebih tepatnya di kelas Mark terlihat Renjun dan Mark duduk berhadapan.

"Begok sih kau gitu aja gak bisa" ucap Renjun membuat Mark menatap ke arahnya.

"Jadi nyalahin aku sih?"

"Iya lah.. aku udah capek ngocok penis Jeno.. dan kau gak berhasil bawa Haechan kabur?"

"Enak dong bisa ngocok"

"Bangkek!" kesal Renjun beranjak dari duduk nya dan melenggang pergi keluar kelas.

Bingung ya..??? Ok kita Flashback.

Flashback oN.

Renjun, berjalan menuju taman yang ada di kampus nya karena dia tau biasanya Jeno ada di sana.

"Kangen banget aku sama Jeno" gumam Renjun dengan senyum di wajahnya membayangkan dirinya dan Jeno bemersaraan.

"Etttsss..." langkah Renjun terhenti saat melihat seseorang tak jauh dari tempatnya sekarang.

"Kampret Mark ngapain dah itu" gumam Renjun lagi sebelum dia memutuskan untuk mendekati Mark karena penasaran.

"Waras kau?" ucap Renjun setelah sampai di tempat Mark tapi Mark tak menyadari kedatangan Renjun.

"Ngapain kau di sini?" tanya balik Mark tanpa menjawab pertanyaan Renjun terlebih dulu.

"Aku di sini karena aku penasaran sama orang yang nendang-nendang dinding tak jelas" jawab Renjun santai karena memang dia mendatangi Mark karena dia merasa heran kenapa Mark nendang-nendang dinding tak jelas.

Mark, berbalik menghadap ke arah Renjun dan mereka sempat saling menatap beberapa menit.

"Bantuin aku" ucap Mark.

"Hah?!"

"Bantu aku dapetin Haechan"

Renjun, hanya diam mendengar ucapan Mark yang memintanya membatu Mark untuk mendapatkan Haechan.

"Caranya?" tanya Renjun tiba-tiba membuat Mark sedikit terkejut karena dia tak menyangka Renjun mengatakan itu.

"Jauhkan Haechan dari Jeno, kau suka sama Jeno kan"

"Tak semudah itu, setelah aku ketahuan selingkuhi Jeno, dia susah untuk di dekati"

Keduanya kembali terdiam berpikir dengan cara apa mereka bisa memisahkan Jeno dan Haechan.

"Aku tau" ucap Mark dengan senyum remehnya.

"Apa?"

Mark, menarik Renjun lebih dekat dan membisik kan rencananya pada Renjun yang membuat Renjun seketika tersenyum.

"Setuju" ucap Renjun sebelum mereka berjabat tangan tanda kalau mereka sekarang kerja sama untuk memisahkan Jeno dan Haechan yang padahal Jeno dan Haechan pun tak ada hubungan apa-apa selain Roomate.

Flashback Off.

Yang terjadi pada Haechan adalah rencana Renjun dan Mark yang ingin memisahkan Jeno dan Haechan.

Dan beruntungnya mereka rencana itu seperti mendapat dukungan dengan kehadiran Jaemin.

Di malam Jeno dan Haechan ke danau, di sana ada Renjun dan Mark yang sengaja mengikuti kemana perginya Jeno, Haechan dan ingin merencanakan sesuatu tapi Jaemin sudah lebih dulu nyamperin membuat Renjun dan Mark berpikir rencana mereka gagal.

Tapi saat melihat Jeno pergi meninggalkan Haechan, Mark dan Renjun tersenyum sebelum akhirnya Renjun memutuskan mengikuti Jeno dan Mark tetap memantau Haechan dan Jaemin.

Brak!

Pandangan Mark teralihkan pada bangku paling belakang saat mendengar kursi yang tiba-tiba terjatuh padahal dia di kelas sendirian setelah kepergian Renjun.

"Siapa di situ?" teriak Mark dan orang yang ntah sejak kapan ada di sana pun berdiri.

"Hehehe.. maaf kak" ucapnya sambil nunjukin deretan giginya tapi berbeda dengan Mark yang seketika melotot.

"K-kau?!"

"I-iya kak"

Srak!

Mark, segera beranjak dari duduk nya dan menghampiri orang itu dan tanpa aba-aba menarik kerah kemejanya.

"K-ka-kak"

"Apa yang kau tau?"

"Hah?!"

"Yak! aku tanya apa yang kau ta-!"

"YAK...!!"

Teriakan dari arah pintu menghentikan ucapan Mark dan mengalihkan pasangannya.

"Berani kau sentuk dia? mati kau Mark" ucap orang itu membuat Mark mau tak mau melepaskan orang yang ada di hadapannya sehingga orang itu berlari mendekati orang yang menyelamatkannya.

"Kak Lino" teriaknya.

- - -ooOoo- - -

Bingung gak..?? Aku bingung weh...🤣🤣🤣🤣

"FRIENDSHIT" {NoHyuck}Where stories live. Discover now