Bagian 18

3.4K 321 34
                                    

Sekitar pukul 11 malam, Jaehyun masih terjaga di ruang kerjanya. Ia sempat mengecek kondisi di luar yang terlihat aman-aman saja. Namun, hal itu malah membuat Jaehyun merasa tidak beres. Jaehyun sempat menghubungi orang-orang di sana. Dan mereka mengatakan jika kondisinya aman.

Jaehyun masih saja merasa tidak tenang. Ia mengambil ponselnya dan bergegas menghubungi seseorang yang ia percaya. Youngje–kepala keamanan rumah Jung dan sekaligus ketua tim khusus yang Jaehyun bentuk beberapa bulan yang lalu. Ia hanya memiliki firasat jika ia memerlukan tim khusus untuk menangani sesuatu.

"Ya Tuan?"

"Firasatku tidak beres. Kunci area pagar dan keamanan di perketat 90%."

"Baik Tuan."

"Panggil Tim khusus."

"Baik Tuan."

Jaehyun bergegas memeriksa keadaan rumah. Ia merasa gelisah dan semakin gelisah. Jaehyun pergi ke kamarnya, memeriksa sang istri. Ia melihat Taeyong terlelap, mungkin ini juga sudah terlalu larut. Namun, hati kecilnya tidak bisa di bohongi. Jaehyun menghampiri Omeganya, menatap Taeyong sejenak untuk menenangkan dirinya. Ia harus tenang dan jangan gegabah. Beberapa kali, Jaehyun juga menghambil napasnya.

"Jaehyun?" Suara serak Taeyong membuat Jaehyun menoleh seketika. Ia menghampiri Taeyong sedikit terburu-buru.

"Sayang, ada apa? Aku membangunkanmu?" Tanya Jaehyun dengan lembut.

Taeyong menggeleng, namun ia merasakan kegelisahan Jaehyun. Jangan lupakan jika mereka adalah mate, tentu saja ikatan mereka kuat hingga bisa merasakan perasaan dari pasangan mereka. Tangan Taeyong terulur mengusap pelan pipi kiri Jaehyun hingga ke rahangnya yang ditumbuhi bulu-bulu kecil yang kasar.

"Aku merasakan kegelisahanmu, Sayang. Ada apa?" Tanya Taeyong dengan lembut.

Jaehyun tahu, ia tidak akan bisa berbohong pada Taeyong–mate-nya sendiri. Ia berusaha menikmati sentuhan Taeyong seraya menutup matanya. Sentuhan Taeyong memang mujarab menenangkannya yang gelisah tidak karuan.

"Ada apa Jaehyun? Kenapa kamu merasa gelisah seperti ini?" Tanya Taeyong sekali lagi.

Jaehyun memandang Taeyong sejenak, ia menggenggam tangan Taeyong yang berada di wajahnya dan mengecupnya. "Aku hanya khawatir jika terjadi sesuatu pada keluarga kecilku ini. Sejak kejadian siang tadi, aku terus merasa gelisah."

Taeyong menatap sendu suaminya. Ia juga sempat merasa khawatir. Tapi, ia tahu jika keluarganya tidak akan melakukan hal yang di luar nalar.

"Mereka tidak akan melakukan hal yang diluar kendali, Jaehyun."

"Aku tahu, Sayang. Tapi tetap saja aku merasa khawatir."

Jaehyun berdiri sejenak dari posisinya yang sempat duduk di sisi ranjang. Ia mengecup kening Taeyong cukup lama. "Aku akan mengecek kamar anak-anak."

"Aku ikut."

Jaehyun menggeleng, "Tidak perlu, Sayang. Aku hanya sebentar. Lalu aku segera kembali."

Taeyong tahu, Jaehyun sebenarnya masih merasa khawatir. Ia juga merasa ada sesuatu yang tidak beres di sekitarnya. "Baiklah."

Jaehyun mengangguk seraya tersenyum manis untuk istrinya. Ia lalu beranjak dari tempatnya, keluar dari kamar mereka dan menuju kamar anak paling terdekat—kamar Sungchan. Ia sempat mengawasi sekitar sebelum ia masuk kamar Sungchan.

Kamar Sungchan terlihat rapi dan kamar Sungchan selalu terang, lampu tidurnya akan menyala dan dekat dengannya. Hal itu, membuat Jaehyun dapat melihat Sungchan yang tertidur terlelap dengan nyaman di tempat tidurnya.

Heterochromia || Jung Fam Ft. BeomgyuWhere stories live. Discover now