Bagian 8

3.3K 299 2
                                    

Pagi yang cukup terik di pukul 9 pagi. Beomgyu sudah datang ke restoran sedikit terlambat karena macet selama perjalanan. Yeonjun memaklumi hal itu, lagi pula memang Beomgyu tinggal di lokasi yang jauh.

"Bagaimana stok hari ini?" Tanya Renjun yang datang menghampiri Beomgyu yang sedang menghitung stok.

"Kita perlu stok sayur. Stok yang ada hanya akan bertahan hingga dua hari kedepan. Lalu dagingnya, sepertinya kita kekurangan dibagian sayap ayam. Akhir-akhir ini pembeli lebih sering membeli menu sayap ayam dari pada yang lainnya," ungkap Beomgyu.

"Tentu saja, karena Soobin membuat menu baru. Tidak heran jika pembeli banyak yang suka dengan racikan bumbu yang dibuat Soobin," ungkap Renjun.

Beomgyu mengangguk, ia meletakkan kembali papan itu ketempatnya dan mulai bekerja membantu Soobin di dapur. Beomgyu memang bekerja di dapur dan terkadang berada di depan sebagai waiters. Tergantung jumlah pengunjung yang datang hari ini.

"Eoh! Beomgyu, kamu bersama denganku hari ini," ungkap Yeonjun.

"Nee? Bukannya Renjun?" Tanya Beomgyu keheranan.

"Tidak apa, Renjun akan dengan Soobin. Aku memerlukanmu di bagian depan," ucap Yeonjun.

"Baiklah," Beomgyu berjalan ke arah depan. Ia sempat melihat Renjun dan Yeonjun berbicara sejenak, lalu kembali ke bagian masing-masing.

"Tidak biasanya kamu memintaku didepan. Pengunjung hari ini juga tidak ramai," ungkap Beomgyu.

"Tidak apa, karna Tuan Mark akan datang. Sepertinya, beliau ingin melihat bagaimana kemampuanmu bekerja," ucap Yeonjun.

"Semacam tes kah? Tapi bukankah ini sangat terlambat?"

"Tidak ada kata terlambat di kamus Tuan Mark. Lebih baik, bantu aku membereskan meja-meja pengunjung," pinta Yeonjun.

Beomgyu sempat menghela napasnya, namun ia tetap melakukannya. Beomgyu membereskan piring-piring ataupun gelas yang ia jadikan satu dalam tumpukan. Lalu membawanya ke dalam. Setelahnya, ia keluar lagi dan mulai membersihkan meja. Yeonjun tidak lagi membersihkan area meja. Terlihat, dia sedang melayani pengunjung yang datang.

Beomgyu membereskan meja-meja yang berantakan dan sisa-sisa kotoran makanan yang berceceran di meja. Lalu, mengambil lap serta cairan pembersih agar meja pengunjung tetap bersih dan wangi. Beomgyu mengelap dengan serius, bahkan ia memperhatikan dengan detail meja tersebut agar noda tidak akan bisa menempel di meja.

Apa yang dilakukan Beomgyu itu, ternyata menarik perhatian seorang yang sedang duduk tidak jauh dari Beomgyu sibuk mengelap meja. Seorang itu berusaha untuk tidak tertawa melihat tingkah menggemaskan seorang Beomgyu yang sibuk mengelap meja. Kedua matanya bahkan tidak berhenti mengikuti gerak gerik Beomgyu yang begitu serius bekerja.

"Sepertinya noda jahatpun tidak akan menempel di meja itu," ucap seorang itu yang membuat Beomgyu terkejut seketika.

Beomgyu menoleh dan mendapati Mark sedang duduk memperhatikannya. Mungkin, sudah beberapa menit yang lalu atau mungkin, lebih lama lagi.

"Tu-tuan Mark?" Beomgyu buru-buru merapikan penampilannya. Ia membungkuk sopan seraya menyapa Mark. "Se-selamat datang, Tuan Mark."

"Terima kasih. Bagaimana pekerjaanmu hari ini? Sepertinya kamu sangat bersemangat?"

"Eh? Benarkah? Se-sepertinya tidak, Tuan. Sa-saya hanya bekerja seperti biasanya dan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan," ungkap Beomgyu gugup.

Mark hanya mengangguk, walau ia berusaha menahan pipinya agar tidak tertarik ke atas untuk tersenyum gemas melihat Beomgyu. Tingkah Beomgyu  sama persis dengan ibunya. Bahkan bagaimana dia terkejut juga sama seperti ibunya. Mark semakin curiga dan semakin penasaran dengan sosok Beomgyu.

Heterochromia || Jung Fam Ft. BeomgyuWhere stories live. Discover now