Bagian 6.

3.4K 339 7
                                    

Mobil sedan hitam itu terlihat baru saja memasuki perkarangan rumah yang mewah dan megah. Mobil sedan keluaran terbaru dengan harga yang sangat mahal itu, berhenti di depan pintu utama rumah mewah bergaya eropa nan elit itu. Terlihat seorang pria yang terburu-buru menghampiri mobil tersebut dan membuka pintu mobil di bagian belakang. 

"Selamat datang, Tuan Jaehyun," sapa pria tersebut.

"Terima kasih," ungkap Jaehyun yang baru saja turun dari mobilnya. 

Langkahnya yang tegap dan berwibawa itu berjalan masuk ke dalam rumah tersebut. Ia melihat seorang lelaki cantik yang duduk di sofa nyaman itu seraya merapikan tanaman yang dibeli Jaehyun langsung dari Jepang. Jaehyun berjalan menghampiri lelaki cantik itu. Ia sempat menyentuh pelan lengan lelaki cantik itu agar pandangannya beralih sejenak. 

Lelaki cantik itu menoleh dan melihat Jaehyun yang baru saja datang. Ia sama sekali tidak tersenyum, hanya tatapan kosong yang terlihat seperti mayat hidup. 

"Jae...hyun?"

Jaehyun tersenyum getir melihat istrinya yang masih saja terlihat kurang baik. Ia berjongkok di depan istrinya dan mengusap pelan punggung tangan istrinya dengan lembut. "Bagaimana kabarmu sayang?"

"Aku... merasa..." Lelaki itu terdiam, seperti enggan berbicara.

Jaehyun tahu, jika istrinya--Jung Taeyong, enggan berbicara lagi jika sudah seperti ini. Jaehyun hanya bisa menghela napasnya dan beralih pertanyaan agar Taeyong mau menjawab. 

"Kamu sudah makan?" tanya Jaehyun dan hanya dijawab anggukan oleh Taeyong. 

"Mau makan lagi? Kita ke resotran Mark?" tawarnya. Dan Taeyong kembali mengangguk dalam diam. 

"Baiklah. Aku bantu untuk bersiap," Jaehyun kembali berdiri, ia menempatkan kedua tangan Taeyong di lehernya. Lalu, ia menggendong Taeyong ala bridal style agar mudah untuknya berjalan menuju kamar mereka. 

Jaehyun menempatkan Taeyong di tempat tidur terlebih dahulu. Ia memilih mengganti pakaiannya dahulu sebelum ia membantu Taeyong bersiap. Akan tetapi, ketika Jaehyun sedang mencari pakaian Taeyong. Tiba-tiba saja, Taeyong memeluknya dari belakang. Jaehyun yang awalnya terkejut namun perlahan menjadi heran. 

"Ada apa sayang? Kamu membutuhkan sesuatu?" tanya Jaehyun dengan lembut. Ia sempat berbalik badan agar lebih nyaman membalas pelukan Taeyong.

"Aku bermimpi... putra kita..." ungkap Taeyong dengan lirih.

Jaehyun sedikit terkejut mendengar Taeyong berkata demikian. Walau sebenarnya, sudah hal biasa Jaehyun mendengar jika Taeyong akan bermimpi mengenai putra mereka. Namun, sudah hampir 2 tahun lamanya Taeyong tidak bermimpi mengenai putra mereka. 

Awalnya, Taeyong akan bermimpi putra mereka dengan ragam bentuk dan karakter yang berubah-ubah. Hal itu membuat kondisi psikis Taeyong ikut terganggu. Akan tetapi, setelah menjalani pengobatan selama hampir 2 tahun lamanya, Taeyong tidak lagi bermimpi demikian. 

"Apa yang kamu mimpikan sayang?" ucapnya seraya mengusap rambut Taeyong untuk memberikan ketenangan pada istirnya. 

"Dia... terlihat cantik dan tampan. Rambutnya sedikit panjang, kulitnya putih sepertiku. Hidungnya mirip denganmu... bibirnya mirip denganku... serta..." Taeyong terdiam beberapa saat dan membuat Jaehyun penasaran. "Dia... memiliki dua warna yang berbeda... dikedua matanya..."

Deg!

Jantung Jaehyun rasanya seketika berhenti berdetak ketika mendengar cerita Taeyong. Sosok putra mereka, entah mengapa langsung membawanya pada Beomgyu. Ciri-ciri yang Taeyong ceritakan itu sama. Dan Jaehyun yakin, Taeyong belum pernah bertemu dengan Beomgyu sama sekali. 

Heterochromia || Jung Fam Ft. BeomgyuWhere stories live. Discover now