Bagian 13

3.4K 337 13
                                    

Beomgyu baru saja menyelesaikan makan malamnya di kamar. Kepalanya masih berdenyut sakit walau tidak sesakit siang tadi. Tempat makan tersebut dibereskan oleh pelayan yang setia menunggunya hingga selesai makan. Walau, Beomgyu rasa ia makan cukup lama.

"Maaf, membuatmu lama menunggu," ucapnya.

Pelayan itu terkekeh pelan, "Tidak apa. Melihat Anda makan dengan lahap walau terkesan pelan, itu sudah cukup."

Pelayan itu membereskan tempat makanan yang digunakan Beomgyu. Dia sempat membungkuk kepada Beomgyu dan pergi meninggalkannya sendirian di kamar. Beomgyu ingin kembali beristirahat, namun pintu kamar itu kembali terbuka. Ia merasa heran karena seorang lelaki asing masuk ke dalam kamar. Akan tetapi, Beomgyu ingat wajah itu yang sama persis dengan Jaehyun.

Lelaki itu masuk dan berdiri tidak jauh dari Beomgyu. "Bagaimana keadaanmu?"

"Su–sudah merasa lebih baik."

Lelaki itu menghela napasnya, ia berjalan dan duduk di sisi tempat tidur Beomgyu. "Namaku Jeno–Jung Jeno. Aku anak kedua dari keluarga Jung. Lalu, bagaimana denganmu?"

"Namaku Beomgyu. Apa... kamu tadi menolongku?"

Jeno mengangguk, "Aku yang menolongmu karen terkejut melihatmu yang tiba-tiba pingsan."

Beomgyu ikut mengangguk pelan, "Terima kasih, sudah menolongku."

"Tidak masalah, aku hanya terkejut melihatmu pingsan seperti tadi."

Keduanya tiba-tiba terdiam, keheningan yang mereka ciptakan terasa kaku. Entah mengapa, Beomgyu yakin jika lelaki yang berada di kamarnya sekarang terlihat kebingungan untuk menciptakan suasana diantara mereka.

"Apa... kamu juga seumuran dengan tuan Mark?"

"Tuan Mark?" Beo Jeno. Namun, lelaki itu malah mendengus geli mendengarnya. "Usiaku terpaut 5 tahun dengan Mark hyung. Dan aku masih memiliki seorang adik laki-laki. Aku terpaut dengannya juga 5 tahun."

"Kalian... berjarak 5 tahun semuanya?" Jeno mengangguk atas pertanyaan Beomgyu.

"Mark hyung yang kamu kenal itu bernama Jung Minhyung. Sedari kecil, kami dibiasan manggilnya dengan Mark hyung," ucap Jeno seraya berdecak kesal. "Sok banget dia."

Beomgyu yang mendengarnya hanya terkekeh kecil, "Lalu, bagaimana dengan adik laki-lakimu?"

"Adik laki-laki ku bernama Jung Sungchan, kami sering memanggilnya Uchan atau Sungchan. Tergantung situasi dan kondisi saja," ungkap Jeno. "Ia mungkin seumuran denganmu atau bisa saja di atasmu. Sekarang dia berusaha 23 tahun."

"Ah, dia tiga tahun di atasku."

"Umurmu masih 20 tahun?" Tanya Jeno terkejut.

Beomgyu mengangguk menahan tawanya melihat Jeno yang terlihat menggemaskan saat terkejut.

"Aku memang berusia 20 tahun dan..." Beomgyu tiba-tiba terdiam membuat Jeno keheranan.

"Dan? Kenapa?"

Mendengar pertanyaan Jeno, Beomgyu hanya menggeleng. "Tidak apa-apa."

Jeno sedikit curiga, namun ia berusaha mengusir kecurigaannya untuk sesaat. Ia ingin menghibur Beomgyu terlebih dahulu. Ingin menciptakan suasana menyenangkan untuk Beomgyu terlebih dahulu. Setidaknya, membuat Beomgyu merasa nyaman dengan dirinya.

"Apa Mark hyung bos yang galak?" Tanya Jeno.

Beomgyu menggeleng, "Tidak. Tuan Mark adalah bos yang baik, namun sedikit... eum... aneh untukku."

Jeno menahan tawanya seketika, "Aneh kenapa?"

"Dia... seperti penguntit, dia selalu mengikutiku saat bekerja dan bertanya-tanya dengan pertanyaan ambigu," ucap Beomgyu.

Heterochromia || Jung Fam Ft. BeomgyuWhere stories live. Discover now