BAB 2

15 6 0
                                    

Perlahan-lahan, Keyla membuka matanya. Netra hijau Keyla menatap langit-langit plafon mewah berwarna putih. Hidung mancung cewe itu mencium bau obat-obatan serta minyak herbal, "Gue di mana?" lirih nya pelan sambil memegang kepalanya yang masih sedikit pusing

"Di UKS" Keyla yang mendengar suara itu merasa tidak asing baginya, cewe itu menoleh ke arah sumber suara, "Alan?" tanya nya dalam hati, meskipun tidak ada jawaban dan tidak ada yang tahu jika dia sedang bertanya

Alan mengoleskan minyak kayu putih di kedua pelipis Keyla kemudian memijitnya pelan. Keyla tersanjung mendapat perhatian kecil dari Alan. Sebisa mungkin Keyla untuk berusaha tetap tenang seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Cowo itu meminta Keyla mengubah posisinya menjadi duduk. Alan menyodorkan gelas berisi air, "Nih, minum" Keyla pun meraih gelas itu dari genggaman Alan, "Thanks" ucapnya sambil tersenyum tipis, setipis tisu di bagi dua

Alan tersenyum ke arah Keyla, "Gausah di sembunyikan"

Keyla menatap bingung ke Alan, "Maksud lo?" tanya cewe itu seraya meminum air putih pemberian dari Alan

"Lo salting, kan?"

byur

Keyla menyemburkan air tepat di wajah Alan, cowo itu tidak marah sama sekali. Dengan santai, Alan mengambil tisu di atas nakas kemudian mengelap wajahnya yang penuh dengan air bercampur jigong.

brak

Keyla meletakkan gelas dengan kasar membuat Alan sedikit terlonjak kaget, "What do you mean, Alan? emang muka gue keliatan banget lagi nahan salting? BIG NO! gue sama sekali ga salting! Okey? Gausah berburuk sangka dulu dehh. Gue bukan siapa-siapa lo" elak Keyla

Alan berdecih mengejek cewe itu, "Logikanya, orang yang ketahuan bo'ong tuh pasti langsung ngomong panjang lebar bertujuan biar lawan bicaranya tuh percaya"

"Jadi, mau serapat apapun lo nyembunyiin salting lo itu. Seorang Alan pasti bakal tau faktanya gimana" sambung Alan

Bacot lo, sok banget jadi cowo! umpat Keyla dalam hati

Alan bangkit dari tempat duduknya, "Suatu saat, gue bakal bikin lo jadi siapa-siapa gue" bisiknya tepat di telinga Keyla. Cowo itu pun melenggang pergi meninggalkan Keyla yang sedang menahan amarahnya.

Saat pintu mulai tertutup, Keyla mengepalkan kedua tangannya, "Sampai kapan pun, lo ga bakal bisa jadi siapa-siapa gue, Alan!" setelah mengatakan itu, Keyla kembali merebahkan tubuhnya dan memejamkan mata. Rasanya sangat malas sekali untuk bangkit menyusul pelajaran, mending tidur di UKS hingga bel pulang. Pikirnya

POV : kawand kawand Keyla

"Keyla, gimana?" tanya Ayla cemas kepada Alan yang baru saja kembali dari UKS, "Udah siuman, tenang aja dia cuma kecapean doang kok. Kata dokter, Keyla darah rendah jadi ga boleh terlalu cape. Dia harus banyakin istirahat dulu"

Ayla menatap Riri dan Azka satu persatu. Keadaan menjadi canggung seketika, "Kenapa? kok pada bingung gitu mukanya" tanya Alan

"Keyla belum pernah cerita soal ini?" sambung Alan yang langsung dapat gelengan dari ketiga teman Keyla, "Yaudah kalo gitu thanks yah, udah bawa Keyla ke UKS" tungkas Ayla. Tanpa menunggu jawaban dari Alan, dia langsung menarik kedua tangan temannya itu pergi dari lapangan

brak

Suara gebrakan pintu UKS yang kini terbuka sangat lebar membuat Keyla terlonjak kaget. Mata Keyla diperlihatkan tiga ekor cewe yang terlihat sedang khawatir, "OH MY GOSH. BOCIL LUCKNUT!!" heboh Riri sambil memegang kepalanya

KEYLINE AZALEA Where stories live. Discover now