chapter 30

48 1 0
                                    

"Hayy everyone gimana puasa kalian lancar.

"Semoga lancar ya puasa nya. Bentar lagi hari raya maapin jangn lupa bagi thr ke author. Bercanda guys.

"Dina menatap wajah nadira yang sedikit pucet. Nadira datang kekampus dengan badan yang sedikit tidak enak juga rada pusing gitu. Saat jam pelajaran tiba nadira memandang kedepan penjelasan dri dosen sayup mata nya seperti mengantuk dan juga kelopak mata nadira tidak kuat menahan rasa ngantuk. Tiba jam istirahat dina menghampiri meja nadira mencoba membangunkan nya.

"Dina mengecek tubuh nafira yang memang demam dan pucet. Gina menghampiri nadira yang tidur. Dan mengecek suhu ny 39' derajat. Nadira demam tinggi gina mulai panik begitu juga dina.

"Tuh kan baru juga dibilang eh malah beneran",sela dina yang memanggil guru. Gina menahan tangan dina yang pergi keruang guru berharap tidak memberi tau kpda dosen yang sibuk.

"Kenapa",tanya dina gina menatap kembali nadira yang masih tidur dan membawa nya ks uks supaya dirawat.

"Nadira dibawa ke uks aja,lagian dosen jam segini sibuk din", jawabnya yang khawatir kondisi nadira semakin parah. Dina menghela nafas kasar mencpba memahami situasi. Di uks tidak ada yang jaga gina berniat menjaga nadira kasian sendirian sedangkan dina mengambil peralatan dan juga obat.

"Gw yang jaga nadira lo kekelas aja", ucap gina singkat. Dina balik badan dan berjalan dina fokus ke depan dan tidak sadar jika ada cowok tinggi yang menabrak nya.

"Brug

"Dina jatuh dan juga luka di tangan nya. Ia menatap cowok itu dan dina berdiri dan meminta maaf,sayang nya cowok itu menatap amarah dina dan mendorong dina bingga luka parah dan cowok itu juga menampar keras pipi dina.

"lo itu bisa lihat jalan gak sih, pakek nabrak segala!", amarah cowok itu. Dan dina tidak tau aoa yang dilakukan.

"M-maaf aku tidak sengaja", gugup dina dan dengan rasa aamarah cowok itu mengambil kater dan mengores pipi dina yang masih bersih sambil tersenyum jahat, tidak sampai disitu cowok itu juga menyiram dina dengan air.

"Kalau jalan itu lihat depan bukan lihat yang lain!", bentak cowok itu. Air mata dina mulai mangalir dipipi nya dan hati nya yang lembut paling gal bisa dibentak. Vero segera menghampiri dina dan menyuruh nya pergi.

"Lo lukain cewek gw hah", ucapnya yang menahan emosi.

"Kalau iya kenapa hah gak terima", ucap cowok itu. Dan vero tanpa aba² memukul keras kepala dan badan cowok itu. Dan menatap taja.

"Bugh

"Bugh

"Dua pukulan dilayangkan cowok itu ke vero. Dan tidak mau kalah ia menarik lengan nya dan mengambil pistol menatap sinia.

"Sekali lagi lo lukain cewek gw, jangan harap hidup lo bakalan selamat",ucapnya sambil menatap tajam penuh emosi. Cowok itu meminta maaf dan pergi.

"I-ya gw minta maaf udh lukain tapi biarin hidup gw selamat", ucap nya panik. Vero tertawa smirk.

"Lo kira gampang maafin lo dengan gampang bentak dan lukain cewek gw. Lo manusia atau hewan hah", kata vero sedikit meninggikn suara nya. Sang cowok hanya diam.

"Jawab gw jangan diam aja!", ucap vero tajam.

"Bugh

"Bugh

"Dan pukulan vero layangkan ke wajah cowok itu tanpa ampun dan tanpa belas kasihan.

"Sekali lg gw lihat gangguin cewek gw, siap² aja lo bakaln mati ditangan ge", dan vero pergi menghampiri dina yang masih ketakutan. Langkah perlahan vero menata wajah dina yang luka parah. Vero memeluk dina mencoba memberi ketenangan.

" gausa takut lagi ada aku disini", suara pelan vero. Dina memeluk vero sambil menangis ia takut akan disakitin lgi. Vero yang paham keadaan dina ia mengelus pelan rambut nya.

"Udh ya sayang gausa nangis ya, aku akan menjagamu sampai kapanpun", ucap vero dengan lembut.  Vero mengambil kotak obat dan mengobati luka dina dengan pelan.

" udh selesai, senyum dong sayang masih sedih hm", tanya vero pelan.

"E-enggak", jawabnya. Vero mengendong pelan dina dan membawa nya ke uks membiarkan dina istirahat. Sementara vero menjaga dina sampai sembuh.

"Sore hari dina bangun dan masih melihat vero yang menjaga nya. Ia merasa bersalah karna vero tidak bisa ikut mapel pelajaran. Dina manatap wajah vero yang lelah capek campur. Dina mengelus pelan rambut vero yang tidur sambil tersenyum.

"Makasih udh jagain aku, meski aku belum ada rasa tapi aku nyaman sama kamu. Jadi selalu ada ya", ucap dina pelan. Vero perlahan membuka mata dan menatap dina yang sudah bangun.

"Eh udh bangun gimana keadaan ny lumayan enk", tanya pelan vero. Dina mengangguk pelan.

"Ginnn lihatt noh dina di ujung uks sana", gina melihat sekeliling dan menatap dina dan bersama vero.  Mereka berdua saling menatap tumben dina diuks biasanya gak di uks jarang aja sih.

"Mana berduaan lagi, jadi iri deh", jawabnya.

"Mending ma sugar daddy gin bnyk duit",senyum nadira.

"Duda dong", tanya kembali gina.

"Iyaa, siapa tau kn ada",

"Kebanyakan halu, mending tangi dri pada lo halu",

"Trs gw lah, lah lo juga kali", jawabnya.

"Gak mana ada, tipe gw beda agama.

"Dikasih tuhan seiman malah lo doyan bngt sama beda keyakinan, gw tumbuk lo lama²", kesel nadira

"Kan lebih menarik dir mau gimana", cengir gina

"Sekalian noh beda ortu",

"Ohh cempaka, cemara kadang² gk sih wkwk", ucap gina.

"Gak ikut² gw, turu dulu bye",

"Jangan meninggal woii gw belum hapalin pertanyaan ny.

"Goblokk gw turu belum sisp juga oii", kesel nadira.

"Hayyy erveryone gimana puasa kalian masih lancar?

"Jangn ditiru ya gina kalian harus baik aja deh.

"Byee see you nexk chapterr

terpaksa menjadi pacar sang ketua mafia.Onde histórias criam vida. Descubra agora