39. Haura VS Aisyah

3.3K 221 9
                                    

❀ بسم الله الراحمن الراحيم ❀

❀ بسم الله الراحمن الراحيم ❀

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




"Mas udah sore nih aya balik asrama dulu ya assalamu'alaikum " Pamit Alya.

"Iya waalaikumsalam " Balas Gus aby sebenarnya sedikit tidak rela namun jika di cegah nanti dia di ancam.

"Tidur nyenyak paksu ku muachh " Ucap Alya mengecup singkat pipi Gus aby.

"ihh ayaaa "
Ohh may good Gus aby malam ini pasti tidak akan tidur nyenyak, dia bakal blushing semalaman.

"xixixi " Alya terkikik geli sambil mengacir pergi dari kamar.

"Arghhhh gilaaa " Salting Gus aby menenggelamkan kepalanya di bantal dan bergerak ke kanan kiri kanan kiri cantik.

Pipi dan telinganya sangat merah, sungguh ini tidak aman untuk jantung Gus aby.

"Ihhh lucu bangett bini gueee pliss jangan mati dulu " ucap Gus aby tanpa sadar.

"Eh astagfirullah ngomong apa sih " sadar Gus aby menepuk mulutnya.

"Tapi ARGHHHH " teriak Gus aby guling guling di kasur.

Udah gila ni anak.




Hari mulai malam, matahari mulai tenggelam dan digantikan dengan senyuman bulan sabit yang indah.

Namun tak seindah suasana di sini, ditempat dia orang yang tengah beradu argumen yang tak mengenakkan.

"Ning kayaknya kamu sudah tau kalo Gus aby sudah menikah, tapi kenapa kamu masih mendekati Gus aby? " Tanya Haura menatap tidak suka ke arah ning aisyah.

Mereka kini berada di belakang kamar khusus ustadzah.

Disini memang di sediakan kamar sendiri untuk ustadz dan ustazah.

Namun beda kawasan, untuk para ustadz di wilayah putra dan untuk ustazah di wilayah putri.

"Heh kamu juga tau kan ustazah? " Senyum remeh ning aisyah.

"Ya memang makanya mulai sekarang saya menjauhi Gus aby, saya tidak suka merusak rumah tangga orang " ucap ustadzah Haura di iringi dengan sindiran.

"Hahaha terserah saya itu bukan urusan kamu " Ucap ning Aisyah dengan terkekeh ringan.

"Saya peringatkan kamu ya ning, saya tidak akan membiarkan rumah tangga seseorang hancur karena orang ketiga seperti dirimu, walau rumah tangga itu adalah rumah tangga orang yang saya cintai " Peringatan dari ustazah Haura.

Benar benar definisi cinta yang tulus.

"Dihh kamu memang siapa berani mengancam saya? " Ning Asiyah menatap Remeh ke arah ustazah Haura.

"Saya memang bukan orang yang berpengaruh atau yang mempunyai kuasa tapi saya bisa melakukan hal yang saya bisa lakukan demi menyelamatkan rumah tangga itu " Balas ustazah Haura yakin.

"Cih kita lihat saja " Ucap ning aisyah pergi meninggalkan ustazah Haura sendiri.

Ustazah Haura mentap kepergian ning aisyah dengan tatapan sayu.

"Kenapa kamu jadi begini ais? Kamu lupa? " Gumam ustazah Haura.




Alya bersama teman temannya kini sedang bercanda sambil bercerita dengan canda tawa.

"Eh kalain tau ga? Ustazah Haura udah kembali tau sore tadi, katanya ibunya udah agak mendingan " ucap adel.

"Wah yang bener? Yaa walau ustazah Haura ngeselin dan galak aslinya ustazah Haura itu baik cuma kehalang centilnya aja sama suami gue " Ucap Alya.

Ustazah Haura seminggu kemaren memang izin pergi balik ke kampung karena harus merawat ibunya yang tiba tiba sakit.

"Iya tapi kok tadi sore aku lihat ustazah Haura pas ketemu gus aby ga centil kayak biasanya sih? " Sahut miya.

"Yang bener? " Tanya adel.

"Iyaa sumpah " Yakin miya.

"Udah insaf kali " Ucap alya.

"Bagus deh kalo gitu " lanjut Alya.

"Tapi ustazah Haura pas ketemu ning aisyah sore tadi kayak ga suka gitu kenapa ya? " Tanya zahra.

"Gatau ada masalah mungkin " balas adel.

"Iya kali ya " Ucap zahra.

"Eh al lu udah di unboxing belum? " Tanya adel tiba tiba.

"Heh!! " Alya kaget kenapa adel menanyakan itu secara tiba tiba.

"Gur masih kecil kali del, gue kelas naik kelas 12 aja belom, nanti kalo gue hamil gimana? " Balas Alya.

"Ya ga gimana gimana tinggal jalanin aja lah " Balas adel dengan enteng.

"Dihhh " Cibir Alya.

"Tapi bener loh al kamu ga kasian sama Gus aby? Pasti beliau nahan syahwat banget ke kamu " Ucap zahra.

"Ya gimana lagi suruh siapa dia nikahin gue sekarang kan jadi ga bisa ninaninu " Balas Alya.

"Ninaninu? " Tanya miya, udah kumat polosnya.

"Iya itu loh yang naik ambulans bareng " Balas Alya.

"Ohh " Miya membentuk mulutnya O bundar bukan kotak mendakan paham.

"Ngelantur lo al " Adel menahan tawa melihat miya yang percaya aja.

"Bener kok, sirine ambulans kan ninuninuinu wiuwiuwiu wiuuu" Balas Alya semakin ngelantur.

"HAHAHAHA udah ah cape ketawa " Ucap adel masih dengan tawanya.


















_♡♡♡_

Hay hay hayy casya disini!!
Kalian kangen casya?

Yeyy casya udah double up yaa!!
Udah casya gatau mau ngomong apa.
Eh casya mau bilang deh

Hehe casya bikin part nya itu sekitar 1500 kata jadi bair pas per part nya.

Kalian yang nanya ga bisa dipanjangin part nya? Bisaa tapi casua butuh vote lebihh

Jadi semangattt yaa
Pantengin terus cerita casya!!

~tandai typo

~jangan lupa vote dan komen

Bye byee lovyuuu untuk readers✨

Menuju Jannah Bersamamu || On GoingWhere stories live. Discover now