29. Berniat pergi?

3.9K 259 11
                                    

❀ بسم الله الراحمن الراحيم ❀

❀ بسم الله الراحمن الراحيم ❀

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.



"Ada apa kamu kesini? " Tanya Gus aby.

"Emm... " Dia hanya menunduk dan memilih jari tangannya.

"Byzar, sepertinya kalian harus bicarakan ini di gazebo belakang biar lebih nyaman " Saran ummi.

"Tapi mi, nanti ada fitnah gimana? " Tanya Gus aby.

"Tenang saja abbi bakal mantau kalian, jadi bicaralah disana tapi jangan melewati batas! " ucap abbi.

"Yasudah ayo " Ajak Gus aby berjalan dahulu.

Gazebo belakang.

"Katakan ada apa kamu kemari? " Tanya Gus aby to the point.

"Emm Gus, saya... Em saya...sa-- "

"Saya saya apa?, katakanlah jika penting, saya tidak punya banyak waktu " Ucap Gus aby.

"Ehm saya ingin meminta izin g-gus " Jawab nya terbata.

"Jangan gugup, kamu mau minta izin apa? " Tanya Gus aby.

"Saya mau ngajar dan tinggal disini gus, saya juga ingin gus aby jadi partner saya di acara reoni alumni kita Gus " Ucap nya sambil memejamkan matanya.

Btw dia ini memang teman alumni kelasnya dahulu saat kelas SMA.

"Apa? Maaf tapi tidak bisa, jika saya pergi dengan kamu itu akan menimbulkan fitnah, kamu tau kan saya sudah beristri " Tolak Gus aby.

"Dan saat di acara reoni itu saya akan membawa istriku bersamaku " Lanjut Gus aby.

"Tapi-- "

"Tidak, maaf ning saya tidak bisa " ucap Gus aby berbalik akan melangkah pergi.

Namun saat kakinya akan melangkah pergi, beliau terhenti ketika mendengar ucapan ning aisyah dan seketika berbalik menatap ning aisyah namun masih dengan posisi menunduk.

"kenapa? Kenapa kamu dengan nya Gus? Bukan kah dulu kamu mencintaiku? Bahkan dulu kita pacaran Gus " Ucap aisyah tiba tiba.

DEG!!
Sakit sungguh sakit dia mendengar ucapan perempuan di hadapan suaminya itu.

"Iya dulu kita memang berpacaran tap--"

"APA?!! " Dada alya semakin sakit mendengar ucapan Gus aby yang seperti membenarkan pernyataan dari ning aisyah.

Menuju Jannah Bersamamu || On GoingDär berättelser lever. Upptäck nu