bagian 16

2K 220 22
                                    

-
-
-

Keesokan paginya Jake baru pulang setelah menenangkan diri semalaman di apartemen Heeseung, Jake menatap Riki yang juga menatapnya, sebenarnya dia salah karena tidak mengabari Riki.

"kau dari mana saja? kau membuat ku khawatir, kau tidak mengangkat telpon dan bahkan membalas chat dariku." ucap sang anak.

"maafkan aku." balas Jake dengan menutup pintu rumahnya lalu melalui Riki dengan langkah lesunya, Riki terus menatap Jake.

Jake meletakkan makanan jadi di meja lalu menyiapkan nya sedangkan Riki hanya memperhatikannya, Jake mengambil piring dan aktivitas nya terhenti saat ia menatap Riki.

"kau belum ada makan dari kemarin?." tanya Jake.

"bagaimana aku bisa makan? jika kau tiba tiba pergi dan membuat ku resah semalaman?." tanya Riki dengan cepat.

Jake menghela nafasnya, dia tidak menjawab melainkan kembali melanjutkan aktivitasnya, Riki mendekati Jake dan menatapnya dari dekat.

"apa yang sebenarnya terjadi?." tanya Riki.

"makan lah." ucap Jake dengan mendorong piring berisikan makanan  pada Riki, Riki menatap piring itu sebelum kembali menatap Jake.

"kau aneh!." tekan Riki, langkah Jake seketika terhenti, ia kini membelakangi Riki yang menatapnya dengan gusar.

"kau tiba tiba pergi saat aku bertanya tentang polaroid itu, kau baru pulang di pagi harinya! sampai kapan? sampai kapan kau memendam masalah mu sendiri, hentikan itu! benar benar menyebalkan!." gertak Riki.

Jake terdiam dengan tatapan kosongnya saat sang anak menggertaknya seperti tadi, dia melanjutkan langkahnya menuju kulkas lalu mengeluarkan susu dingin.

"kau ingin susu hangat atau dingin?." tanya Jake.

Riki mengepalkan kedua tangannya.

"sikap mu membuat ku muak! tidak bisakah kau mulai jujur pada ku!? jujur tentang hidup mu! dan jawab lah pertanyaan ku tentang polaroid itu." teriak Riki.

Jake menatap Riki.

"kau mau aku jujur? jujur tentang apa dulu? jujur bahwa aku mengandung mu saat masih muda dan kau adalah anak haram!!." bentak Jake dengan netra yang memerah.

Riki terdiam.

"aku di buang oleh keluarga ku karena aku mengandung mu! aku mati matian mempertahankan mu agar mereka tidak membunuh mu! aku di injak seperti sampah oleh papa mu dan juga keluarga nya! kau dengar?!." teriak Jake dengan air mata yang membasahi pipinya.

"lalu tentang polaroid itu! persetan Riki bisakah kau lupakan saja! kenapa kau harus sepenasaran ini! itu hanya polaroid biasa!!." marah Jake.

Netra Riki memerah.

"aku tidak akan seperti ini jika kau jujur dari awal!." tekan Riki.

"sekarang aku sudah jujur, bagaimana? puas dengan kejujuran ku!." tekan Jake.

"apa perlu ku ulangi? aku hamil saat masih muda, aku di buang oleh keluarga ku karena mengandung mu dan bahkan seseorang yang aku cintai pun membuang ku, semua itu karena apa!? karena anak haram seperti mu!." kesal Jake.

Riki menangis sedangkan Jake langsung memejamkan netranya dengan kuat.

______________________________________

"ada apa?." tanya Junghwan.

Riki mengelap air matanya dengan kasar, dia mengalihkan pandangannya ke arah lain sedangkan Junghwan terus menatapnya.

Single Mother : HeejakeWhere stories live. Discover now