bagian 9

2.1K 212 39
                                    

-
-
-

Jake membuka pintunya dan dia langsung berhadapan dengan Sunghoon, dahinya menderyit bingung karena kehadiran si bangsat maaf maksudnya Tuan terhormat ini.

"ada apa Tuan?." tanya Jake dengan nada datarnya.

Sunghoon sama halnya seperti Jake, tatapannya santai atau lebih tepatnya datar, dia masih tidak menyangka saja dengan kelakuan Jake yang lebih rendah daripada jalang kemarin.

"aku hanya berkunjung, oh ya dimana anakku?." tanya Sunghoon dan hendak masuk kedalam rumah.

Jake langsung menutup pintu dengan cepat lalu mengalihkan perhatiannya ke arah lain, sampai kapan pun Jake tidak akan sudi memperkenalkan Sunghoon sebagai Ayah Riki walau itu faktanya sekalipun.

"kenapa? apa aku tidak boleh bertemu dengan anakku?." pertanyaan yang terlontar seketika membuat Jake menggeram.

"dia anakku." tekan Jake dengan suara pelannya, Sunghoon tertawa dengan pelan reaksi dari Sunghoon membuat Jake tertegun.

"dia juga anakku." balasnya setelah tertawa seperti orang tidak waras.

"tidak, dia hanya anakku, aku yang mati matian membesarkan nya selama ini." timpal Jake dengan tajam.

"bagaimana dengan ayahnya?." senyum Sunghoon.

"ayahnya sudah lama mati." balas Jake.

Sunghoon kembali tertawa.

"apa yang lucu?." tanya Jake.

Sunghoon menghentikan tawanya dan mulai mendekati Jake sedangkan Jake tetap teguh, dia tidak merasa terintimidasi bahkan saat Sunghoon sudah sedekat ini dengannya.

Dunia sudah terlalu kejam mengintimidasinya jadi hanya untuk seorang Sunghoon? Jake tidak akan takut sebaliknya dia malah menatap tajam pria tampan yang tampak merendahkannya dengan tatapannya sekarang.

"kenapa kau sekejam itu? kita pernah saling mencintai jika kau lupa." senyum Sunghoon dan hendak mengelus pipi Jake, Jake langsung menepis tangannya.

Matanya langsung berkaca kaca.

"kau membuat ku jijik." tekan Jake dengan menatap Sunghoon.

"aku membuat mu jijik?." tanya Sunghoon.

"ya!." balas Jake dengan cepat, nafasnya benar benar berat sekarang.

"jadi aku membuat mu jijik tapi bagaimana dengan guru muda itu?." senyum Sunghoon.

Dahi Jake menderyit, Sunghoon mendekati telinga Jake dan membisikkan sesuatu.

"dia mencium bibir mu bahkan di depan anak kita, apa kau tidak jijik padanya... sayang?." bisik Sunghoon.

Jake diam membeku, tunggu bagaimana dia bisa tau tentang ciuman Jake dengan pak Heeseung? kenapa dia bisa tau? apa dia memata matainya?.

Jake mendorong dadanya dengan kasar lalu menatapnya dengan tajam, dia berusaha tetap tenang dengan menetralkan nafasnya.

"apa kau ingin menyangkal nya?." tanya Sunghoon.

Jake mengepalkan kedua tangannya lalu memejamkan matanya dengan kuat, Jake berbalik dan hendak masuk kedalam rumahnya tapi pergerakannya terhenti saat Sunghoon memeluknya dari belakang.

"apa apaan kau!." tekan Jake setelah berhasil melepaskan diri.

Sunghoon memukul pintu yang berada di punggung Jake dan Jake langsung diam membeku, Sunghoon menatap Jake dengan rendah.

"kau tidak suka saat aku memeluk mu tapi kau suka saat guru muda itu mencium mu? menjijikkan, kau benar benar jalang rendahan, mama ku tidak salah karena telah mengatakan itu." ucap Sunghoon dengan kalimat tajamnya.

Single Mother : Heejakeحيث تعيش القصص. اكتشف الآن