bagian 2

4.4K 346 3
                                    

-
-
-

Hari ini Heeseung bangun seperti hari biasanya, melamun sebentar dan beranjak untuk mandi, dia keluar dan mulai memakai baju, menyemprotkan parfum dan berkaca di cermin yang berada di kamar nya.

Heeseung mengeluarkan rokok, menghidupkan nya dan membiarkan nya terletak di bibir nya, Heeseung melipat lengan kemeja yang ia kenakan lalu kembali menatap dirinya dari pantulan cermin.

Heeseung menghembuskan asap rokoknya dari hidung dan mengambil tasnya, dia harus segera berangkat ke sekolah sebagai kesiswaan dia harus mencontohkan kebaikan dan kedisiplinan bagi murid murid nya.

Sesampainya di sekolah, Heeseung menatap sebagian murid yang sudah berlalu lalang dan sesekali menyapanya, Heeseung hanya mengangguk untuk balasan dan melanjutkan langkahnya.

Langkah Heeseung terhenti saat dia melihat satu siswa yang melalui nya, wajahnya tampak sendu, apa dia banyak mengalami masalah hari ini?.

ada apa? kenapa Heeseung tiba tiba memiliki pemikiran random seperti itu?.

Jika pulpen nya tidak jatuh dan berakhir dengan Heeseung yang mengambil kan nya mungkin dia tidak akan ngeh dengan keberadaan Heeseung.

"pulpen mu." ucap Heeseung dengan menyodorkan pulpen nya pada sang empu.

"a-ahh terimakasih pak." balas Riki dengan mengambil pulpen itu lalu menunduk dengan sopan padanya.

Heeseung hanya menatap nya setelah menundukkan tubuh nya dia pun langsung pergi dengan wajah yang menunduk pada lantai, Heeseung hanya menggeleng kan kepala nya dan melanjutkan langkahnya menuju ruangan.

Heeseung membuka ruangan guru dan meletakkan tasnya pada mejanya, dia memijat dahi nya yang sedikit pening pagi ini seperti nya dia butuh healing.

Heeseung bersandar pada bangkunya lalu memejamkan matanya, Jay meletakkan kopi di meja Heeseung, Jay adalah guru bahasa inggris.

mata nya yang terpejam lantas terbuka saat mendengar suara yang berada di depan nya, Heeseung menatap Jay yang sekarang melemparkan senyum padanya.

"kau terlihat stress pak." senyum Jay dengan manis.

"tidak pak Jay hanya saja kepala saya sedikit pusing pagi ini." balas Heeseung dengan membenarkan posisi nya.

"seperti nya anda butuh berlibur jangan terlalu memberatkan pikiran anda pak, anda masih muda." kekehan kecil terdengar di telinga Heeseung sedangkan Heeseung hanya menghela nafasnya.

"tidak pak." balas Heeseung seadanya.

Jay tersenyum.

"kopi nya di minum ya pak tadinya kopi itu buat saya tapi saya lupa kalo saya alergi sama kopi terus kebetulan saya ngeliat pak Heeseung yang baru dateng ya udah saya kasih aja ke pak Heeseung, di minum ya pak." ucap Jay.

"kok pak Jay bisa lupa kalo pak Jay alergi sama kopi?." tanya Heeseung.

"gak tau juga ya." cengir Jay dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Heeseung pun tersenyum dengan tipis.

"makasih ya pak Jay." ucap Heeseung.

"sama-sama pak." balas Jay dengan mengangguk ngangguk lucu.

______________________________________

Hari ini dia ada jam di kelas 2 MIPA F, Heeseung berjalan di sepanjang koridor, langkah kakinya terhenti saat ia mendengar ada ribut ribut di kelas yang ia tuju.

Siapa yang berteriak teriak seperti itu? Heeseung pun melanjutkan langkahnya dan sedikit mempercepat nya, dia membuka pintu kelas dan langsung terdiam setelah melihat kekacauan yang terjadi.

Single Mother : HeejakeWhere stories live. Discover now