21

3.6K 267 29
                                    


“Saya ucapkan banyak terimakasih, dan saya berharap kita dapat bekerja sama kedepannya dengan baik. Dengan begitu saya akhiri rapat hari ini, terimakasih atas partisipasinya”  setelah mengucapkan kalimat terpanjang nya bagas berdiri mempersilahkan rekan bisnisnya untuk keluar.

Yang membuat bagas ingin mengakhiri rapat ini secepatnya, karena ia merasa risih di perhatikan oleh anak dari rekan bisnisnya yang katanya akan menjadi pewaris selanjutnya.

“saya harap kita bisa menjalankan bisnis ini dengan lancar” ucap wanita itu setelah berada tepat di depan bagas.

Bagas mengangguk sebagai respon dengan wajah datarnya

“bagaimana, klau kita adakan makan malam sebentar . Anggap saja ini party sebagai tanda kerja sama kita “ ucapnya lagi

Bagas mengangguk lagi setelah itu melihat ke arah rehan

“rehan ajak beberapa anak-anak untuk ikut party bersama nona ini”

“baik Pak” ucap rehan

“Kalau tidak keberatan kamu bisa kok jemput saya” ucapan cewe itu tiba-tiba yang membuat rehan maupun Randi menahan tawanya di belakang bagas

“Saya harus menjemput anak saya di rumah sakit” ucapan bagas barusan, cukup membuat wanita itu malu dan kesal secara bersamaan

****

Bagas dari tdi memasang wajah masam melihat amanda berbicara dengan dokter muda, dokter itu terlihat asik dan kelihatan nyambung saat berbicara dengan amanda.

Lio yang melihat wajah datar bagas berusaha menahan tawanya agar tidak meledak melihat sifat posesif bagas, Manusia yang selalu menyuruh nya untuk bersifat dewasa dan tegas ternyata tidak bisa menyembunyikan perasaan cemburunya sekalipun itu di depan umum.

“Lio, panggil Mama mu cepat” ucap bagas

“males pah, biarin aja  mungkin mamah lagi ngomongin obat aku” ucap Lio dengan senyum jahilnya

Menarik napasnya kasar bagas mendekat ke arah amanda

“Anak kamu udah mau balik, katanya ac rumah sakit ini terlalu dingin” ucap bagas tiba-tiba setelah itu merangkul pinggang amanda

Mendengar itu amanda melihat ke arah Lio setelah itu berpamitan ke dokter yang baru saja ia ajak berbicara, dokter itu mengangguk dan tersenyum walaupun sedikit heran dan bingung kalau wanita yang baru saja menanyakan banyak hal ternyata sudah mempunyai anak

Di dalam mobil hanya ada keheningan, bagas sibuk memasang wajah datar sedangakan amanda sibuk dengan handphone nya, sementara lio ia lebih memilih melihat ke arah luar.

“Nginap di mansion aku” ucap bagas tiba-tiba

“itu pertanyaan atau pernyataan?,ngomong kok datar banget” ucap amanda malas

“Pernyataan” jawab bagas singkat

“ngapain, kita belum sah tuan bagas”

“aku nggak bilang klau kita bakalan seranjang” ucap bagas ngasal

“gila aja, nggak ah di apartemen aja”

“besok apartemen kebakaran “

“tau dari mana”

“aku yang bakar”

“nggak lucu”

“lio kan sakit, kalau ada apa-apa gampang ada orang-orang aku di mension. Besok juga kamu ngampus”

Kali ini ucapan bagas terdengar masuk akal di telinga amanda

“tapi kan, barang-barang aku di apartemen semua”

Transmigrasi Antagonis (TAMAT) حيث تعيش القصص. اكتشف الآن