Part 39 - Merayu Waktu 💜

55 1 0
                                    

Hari ini, menjadi hari paling sibuk bagi diri Jurriaan, setelah memilih break dari pekerjaan selama tiga hari dan istirahat di rumah, saat ini Jurriaan kembali ke Kota Amsterdam dan berkegiatan seperti biasa, mengajar kelas Piano, memberikan Kelas teori, memberikan murid-muridnya tugas, mengkaji ulang laporan kegiatan yang ia data selama satu bulan, mengerjakan proyek musik milik sendiri dan proyek musik bersama teman-temannya.

Jurriaan, sedang sibuk menyusun proyek terakhirnya untuk sebuah jingle iklan televisi, proyek yang ia kerjakan hampir lima bulan ini akhirnya akan melewati garis finish tanpa deadline, karena dari pihak advertisingnya tidak meminta untuk terburu-buru, Karena jingle iklan ini Akan di gunakan untuk program milik departmenen seni dan budaya milik pemerintah.

Di saat Jurriaan sedang sibuk dengan pekerjaannya, sosok Arthur baru muncul menampakkan diri.

"Selamat siang broooo"

Sapa Arthur memasuki ruang staff Kantor dengan gayanya yang khas.

"Hi Ar..selamat siang..."

Jurriaan membalas sapaan Arthur.

Sebelum duduk di meja kerjanya, Arthur tampak memperhatikan penampilan Jurriaan dari atas kepala hingga ujung kaki.

"Hmmm aku lihat-lihat kamu semakin tampan dan segar,, setelah tiga hari break dari pekerjaan.."

"Aku memilih untuk istirahat di rumah, sempat sakit satu hari.. sekarang sudah sehat kembali dan kamu bisa lihat bagaimana keadaanku saat ini.."

Dengan lugas Jurriaan menceritakan kondisinya saat ini kepada Arthur .

"How about your love life, tuan tampan?" bisik Arthur di telinga Jurriaan.

Jurriaan hanya tersenyum singkat, Karena dia dalam keadaan sedang mengetik di laptopnya.

"Really good,, haha... Kemarin Olivia berkunjung ke rumahku, karena mama ingin sekali bertemu dengannya.."

"lalu... lalu.." tanya Arthur antusias.

"Lalu... Mamaku sangat menyambut Olivia, mereka berdua langsung akrab, sepertinya beliau ingin sekali cepat-cepat punya menantu"

"Dan juga cucu.."

Jurriaan menuntaskan pekerjaannya mengetik surat di laptopnya.

"selesai.. Kemudian kirim..."

Ia mengirim sebuah email untuk klien yang memintanya di buatkan komposisi lagu.

"Oh Iya Ar..ada berita bagus, jingle yang aku buat sudah di acc, dan sebentar lagi iklannya akan segera tayang di televisi, kamu sebagai co-peoduserku, akan mendapat komisi, jangan khawatir..."

"Serius Jurriaan??" Arthur tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya.

"Iya aku serius,, jika nanti fee-nya sudah turun, akan aku gunakan untuk tambahan biaya pernikahanku dengan Olivia..."

"Kamu sudah mantap ingin melamar Olivia?"

"Sangat... Kemarin saat Olivia berada di rumahku,, aku sudah berjanji kepada gadis itu untuk menikahinya,, aku bersumpah atas nama Tuhan jika Aku mencintainya.. Apakah aku kurang serius??"

Jurriaan merapikan kertas-kertas ke dalam map yang ia biasa gunakan untuk mengeprint.

" Gila Kau Jurriaan.. Untuk masalah ini aku memberikan big applause untukmu... "

" Kemarin, saat aku sedang keluar mengantar mamaku ke bank, Olivia aku tinggal sendirian di kamarku,, hingga dia ketiduran, di dalam tidurnya dia bermimpi melahirkan anak dariku, dia mengatakan wajah Anak itu sangat mirip dengan wajahku dan anak kami di mimpi itu berjenis kelamin perempuan... "

Olivia Van Aarsen Where stories live. Discover now