Part 30 - Air Mata Untukmu

35 1 0
                                    


Jurriaan sampai di rumah sakit pukul 6 Pagi kurang 5 menit, memakirkan Mobil di tempat yang sudah di sediakan, Jurriaan melangkah sambil matanya tidak luput memandangi area rumah sakit.

Jurriaan tahu, jika yang sedang ia kunjungi adalah rumah sakit paling terkenal dan terbaik di Kota utrecht, namun baru kali ini ia mendatangi rumah sakit tersebut.

Dan ia tahu, jika ingin mendapatkan penanganan di rumah sakit ini, harus mengeluarkan uang sangat besar, karena rumah sakit ini memiliki kualitas terbaik di seluruh dunia.

Jurriaan melangkahkan kakinya menuju lobi rumah sakit, hanya saja ketika ia Baru mau memasuki pintu otomatis yang terbuat dari kaca bening, langkahnya di cegah oleh salah satu security.

"Selamat Pagi tuan,, Anda mau kemana?"
Tanya security dengan wajah agak ketus.

"Saya mau masuk ke dalam, ingin menjenguk seseorang..."
Jawab Jurriaan apa adanya

"Apa hubungan anda dengan pasien yang Akan anda kunjungi saat ini?"

"Maksudnya?"

Security itu menghela nafas kasar
"Syarat untuk memasuki rumah sakit ini harus masih punya hubungan kerabat..."

"Hufth..tapi Saya sudah di tunggu oleh pihak keluarga pasien,, ini saja Saya membawa baju milik pasien.."

Lama kelamaan Jurriaan kesal, masih sangat Pagi harus Adu argument Seperti ini.

Security itu memandangi Jurriaan dari atas sampai bawah,membuat pria itu tidak nyaman.

"Memangnya anda ingin menjenguk siapa, Tuan?"

"Putri dari Doktor Frederick van Arseen"

Seketika security itu tertawa kencang sekali, membuat Jurriaan bingung.

"Astaga..!! segembel inikah penampilanku hingga tidak dipercayai seorang security menyebalkan itu!!!"

Sungut Jurriaan kesal di dalam hatinya.

Perdebatan Jurriaan dengan security itu masih berlangsung hingga 10 menit, sebelum akhirnya Frederick melihat sosok yang ia kenal sedang berbincang serius dengan security.

" Jurriaan,, silahkan masuk... "

Dengan santainya Frederick mempersilahkan Jurriaan untuk masuk ke dalam.

"Dia,,, calon suami dari putri Saya yang sedang di rawat"

Mendengar itu, security hanya bisa terdiam, sementara Jurriaan dengan kesal masih memandangi security itu, ia tidak akan pernah melupakan wajahnya.

Frederick merangkul Jurriaan, baru kali ini ia di perlakukan Seperti itu, rasanya sangat menegangkan.

"Saat ini, Olivia sedang di rawat intensif di ruang ICU, yang Sebelumnya ia di rawat di ruang unit gawat darurat, Mohon do'anya untuk kesembuhan Olivia.."

Suara Frederick terdengar sangat lembut, Ada gurat lelah di wajahnya namun penuh ketegaran.

"Saya Akan selalu mendo'akan Olivia..."
Suara Jurriaan terbata, ia menahan tangisannya di depan Frederick

"Kamu bisa naik lift menuju lantai 3,di Sana ruang ICU,hanya saja selain dokter tidak ada yang boleh masuk, Aunty amanda sedang berada di dalam ruang tunggu khusus, ia sangat ingin menemuimu, Jurriaan.."

Jurriaan hanya mengangguk pelan, sambil mendekap tas yang berisi pakaian milik Olivia.

" Saya sedang ada urusan dengan klien rumah sakit ini, saya tinggal dulu ya,, "

Frederick tersenyum tulus ke arah Jurriaan, hingga meninggalkan pria itu sendirian di rumah sakit.

Jurriaan mempercepat geraknya untuk menuju lantai 3 dimana Olivia sedang di rawat, setelah ia menemui ruangan bertuliskan" ruang Tunggu vip " Jurriaan segera masuk ke dalam, ia menjumpai Amanda yang sedang duduk sendirian di sana.

Olivia Van Aarsen Where stories live. Discover now