Phase 3 ; Sea - When You Say Nothing at All

Start from the beginning
                                    

Earth mengangguk

"Selebihnya papa, mama dan juga Baifern hanya bisa mendukung kalian"

Kalimat terakhir Ter tertutup dengan suara keras Mix. Earth dan Ter yang sejak tadi duduk di luar langsung bergegas masuk.

"Mix it's okay.. it's okay.."

Baifern yang sedang memeluk anaknya begitu tegar menenangkan Mix yang sedang menangis. Davika sudah menekan tombol perawat dan mengelus kepala Mix. Earth yang kebingungan hanya bisa bertanya apa yang sedang terjadi dengan Mix.

"Dia manggil aku mah..", isakan Mix menggema di pelukan Baifern.

"Tubuhnya dingin mah.."

Tidak lama dua perawat datang untuk mengecek kondisi tubuh Mix yang justru semakin histeris. Baifern yang tidak kuasa menahan tangis hanya bisa mengatakan semua baik-baik saja. Tidak lama. Tidak lama suara erangan Mix berganti dengan dengkuran halus.

Mereka memberikan obat penenang.

"Kenapa.."

Earth sekarang menjadi lebih frustasi. Ternyata kebenciannya membuat Mix tersiksa. Pertengkaran mereka menjadikan Mix harus melewati masa-masa sulit melupakan seluruh rangkaian kejadian yang sudah terjadi lebih dari seminggu itu.

"MIXXIWWW"

Win segera memeluk Mix yang tersenyum menyambut dirinya. Earth yang duduk di samping Mix memberikan tempat bagi Win untuk duduk menemani sang suami yang kini saling berpelukan dengan sahabatnya.

"Bang.. Maaf baru bisa jenguk sekarang", Bright memberikan bingkisan pada Earth.

"Kabar First gimana?"

Tidak dipungkiri ia sangat mengkhawatirkan sahabatnya yang berada di bangsal lainnya. Mix ingin menjenguk, begitu juga First. Sayangnya keduanya harus menahan rindu satu sama lainnya karena kondisi keduanya yang kurang beruntung.

"First oke Mix", kata Win mencoba menenangkan.

"Cuma dislokasi aja di bagian bahu, jadi mungkin sementara belum bisa banyak gerak"

Win mulai mengambil parsel bawaannya, dessert velvet kesukaan Mix. "Luke udah balik, cuma kayaknya pake *krek* selama beberapa waktu. Kaki dia patah"

Win menyuapi Mix dengan dessert bawaannya, "Gawin oke banget. Dia keluar pertama dari bangsal", sekarang Win mengambil suapan untuknya sendiri dan membuat Mix sangat kesal.

Tetapi bukan melanjutkan suapan pada Mix, Win justru meletakan dessert tersebut ke meja. Dirinya berbalik kembali pada Mix untuk memegang tangan itu lebih erat.

"Mix gimana?", suara Win bergetar.

"Mix okay?"

Mix membalas genggaman tangan Win sambil menggelengkan kepala. Mereka berdua menangis bersama, menyalurkan kekhawatiran, ketakutan, dan kelegaan bersama. Antara dua sahabat tersebut, hanya saling menatap untuk waktu yang lama hingga Mix merasa mulai bisa mengungkapkan perasaannya.

"Gue bersalah Win.."

"Gue takut waktu mereka diem aja waktu gue panggil.."

Win mengangguk keras, ia bisa membayangkan bagaimana takutnya Mix yang menjadi satu-satunya sadar di saat yang lainnya pingsan.

Earth mencolek tangan Bright. Mengajak lelaki itu keluar dari bangsal, memberikan waktu untuk kedua sahabat tersebut saling bertukar emosi. Bright mengikuti Earth.

Kedua sahabat itu sekarang saling membersihkan air mata mereka, tertawa kecil atas kebodohan yang mereka buat karena tangis-tangisan yang mengharukan.

"Gue yang pertama jenguk lo ya?", tanya Win yang seolah merasa bangga.

"Kaga", nyatanya memang demikian.

"Khaotung yang pertama"

Pernyataan Mix sukses membuat Win kesal. Tentu saja Khaotung akan menjadi yang pertama, dirinya bahkan tidak lagi pulang ke rumah sejak First menjadi pasien bangsal ruangan sebelah Mix.

Kenyataannya memang Win mengetahui bahwa Khaotung sebagai salah satu sumber informasi mengenai semua keadaan para anggota BEM yang ada di bangsal ini. Selama 10 hari ini semua orang bergantung pada Khaotung untuk update perkembangan.

Memang Mix yang paling mereka tunggu. Semua orang hanya bisa berharap cemas akan kesadarannya. Luke bahkan berkali-kali meminta maaf pada Baifern dan Earth karena tidak sempat menghindar. Gawin pun begitu, setelah ia sadar dari operasi kecilnya, Mix pertama kali yang ia cari karena berada tepat di sebelahnya.

First jangan ditanya.

Dia sudah berkali-kali mengamuk, menangis dan menyesal sudah mengajak Mix satu mobil dengannya. Ia selalu menyesali dan menyalahkan dirinya atas keadaan Mix yang tidak kunjung bangun.

*"Bukan salah siapa-siapa"*

Ucapan ayah Khaotung menguatkan First. Sekarang, sahabatnya itu hanya berharap bisa segera berkunjung ke bangsal sebelah, ke tempat Mix.

"Mix gimana keadaanmu hari ini?"

Darvid dan Tee datang bersama dengan perawat untuk memberikan injeksi obat dan penggantian infus. "Kak Tee", Win menyapa mereka berdua hangat.

Sedangkan yang ditanya hanya tersenyum pada Tee. Mix membutuhkan kembali sesi konselingnya. Sebenarnya awal setelah ia siuman tidak mengalami kesulitan tidur. Sejak ia bertengkar dengan Earth semua mentalnya menjadi kacau.

Tee mengambil kursi di samping Mix setelah Darvid melakukan pengecekan penuh padanya. Win yang sekarang berdiri memberikan ruang pada Mix dan Tee untuk berbicara.

"Mix..", Tee sangat hati-hati dalam mengatur nada. Selembut mungkin, setulus mungkin, senyaman mungkin.

"Sea udah bangun"

Saat perawat tergesa-gesa keluar dari bangsal kamar Mix, jantung Earth yang sedang duduk di depan ruangan mereka serasa berhenti berdetak. Seluruh hal yang berhubungan dengan Mix begitu sukses membuatnya cemas tak berkesudahan.

Earth yang langsung masuk kembali ke kamar menemukan Mix sedang menangis bersama dengan Tee, Darvid dan Win -yang sedang kebingungan dengan tangisan Mix-.

"Dia hidup kak.. dia hidup.."

"Sea hidup.."

Racauan Mix sangat menyakitkan hati Earth. Suaminya ini selama beberapa hari sangat memikirkan seorang anak yang bahkan tidak ia kenal dekat secara individu. Mix, jatuh hati pada anak itu.

Earth harus mengakuinya sekarang. Mix sudah memiliki ikatan yang tidak bisa dijelaskan secara logika pada Sea. Earth mengetahui perasaan itu persis. Tetapi dia tidak bisa menemukan kata yang tepat untuk medeskripsikannya.

Earth menyerah.

"Mix.."

Earth mengangkat tubuh Mix yang sejak tadi menunduk karena menangis, memposisikan dirinya lebih nyaman dengan bersandar pada kasurnya. "Mas.. dia hidup.. Sea hidup.."

Earth mengangguk dalam pelukan mereka. Tangis kelegaan dari cemas yang ia rasakan selama beberapa hari ini menguap setelah mendengar kabar dari Tee. Mix lebih tenang dan lebih rileks karena kabar tersebut.

Terlalu rileks hingga akhirnya membuatnya terlelap setelah menangis.

Darvid yang dengan sabar menunggu Earth yang sedang membetulkan posisi Mix mulai menepuk pundak Earth.

"Sayangnya ia tidak mengingat apapun selain namanya"

"Anak itu tidak mengingat semua yang terjadi hingga dirinya dibawa ke rumah sakit. Ia hanya tau bahwa namanya adalah Sea Tawinan"

"Juga Mix yang membopongnya masuk ke ambulan"

To Love With All Your Heart and Soul (EarthMix AU)Where stories live. Discover now