"Minggu depan kita akan menikah. Kalau kau punya hal yang ingin kau sampaikan mengenai pernikahan silahkan diskusikan dengan sekretarisku"
Mix baru saja selesai masa orientasi mahasiswa, sayangnya ia harus mengambil cuti untuk menikah. Tidak hanya k...
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Banyak orang bilang setelah menikah seseorang akan menjadi jauh lebih menarik dari sebelumnya. Mix sebenarnya tidak percaya dengan hal itu. Namun kini mitos tersebut selalu terngiang-ngiang di telinganya tak kala Khaotung dan First juga mengatakan hal yang sama.
"Udah dong, eneg gue denger nya"
Mix cukup terganggu dengan hal ini sebenarnya. Berkat seseorang yang mengirim foto candid dirinya ke sosmed kampus, dia harus kebingungan dengan sapaan dan hadiah yang muncul secara tiba-tiba dari orang yang tidak ia kenal.
"Ya gimane, tapi emang lo cakep si"
Khaotung membagikan bento yang mereka pesan untuk makan siang. Mix yang sudah dari tadi bermuka masam menerimanya dengan kasar. "Tumben sih lo sensian", First kini mulai bertanya mengenai mood temannya yang buruk hari ini.
"Masih bete sama kelas pak Mew lu?"
Mendengar sebuah nama diucapkan Mix segera melempar kertas bekas tempat sumpit pada First. "Ya gimana lagi, lo sendiri kan yang telat masuk kelasnya. Kalau sekarang lo harus kerjain sendirian malah enak kan?", komentar First.
"Lo gila kali gue ngerjain praktikum sendirian? Kalo buat laporan sendirian mah gue fine aja. Lah ini?", Mix yang masih gemas dengan keputusan dosennya sebagai hukuman dirinya yang terlambat masuk kelas hari ini.
"Kenapa sih lo beberapa minggu ini telat mulu?", Khaotung bertanya dengan santai, namun hal itu membuat Mix terdiam.
Tidak lain dan tidak bukan penyebabnya yang selalu terlambat adalah sang suami, Earth. Ia pikir setelah malam mereka saling mengungkapkan perasaan, maka semuanya akan berubah. Nyatanya tidak. Justru sekarang semakin banyak Mix mengetahui personaliti Earth. Yang mungkin bisa dibilang buruk.
Mix pikir setelah mereka berbaikan dan saling terbuka, Earth akan lebih flexible. Oh, tidak semudah itu. Rutinitas mereka harus tetap berjalan dengan semestinya, itulah pikir Earth. Sesi komunikasi malam sebelum tidur mereka yang membuat Mix mabuk. Bagaimana tidak, semenjak proyek BEM yang harus diundur dan persiapan ospek mahasiswa yang sudah semakin dekat, semalam apapun Earth akan tetap meminta sesi bincang malam mereka.
Mix pernah satu kali meminta untuk menghentikan sesi tersebut karena sangat lelah, namun gantinya ia harus menghabiskan waktu lebih dari 3 jam untuk mengganti di lain waktu. Lainnya, kini Earth semakin gencar membawa Mix ke setiap pertemuan atau pesta perusahaannya. Mix senang? Tentu saja, ia merasa dihargai sebagai life partner Earth. Akibat dari Mix yang menyetujui hal itu, ia harus bertahan untuk mengunjungi satu pesta ke pesta lain dalam waktu yang singkat.
Misalnya bulan lalu, ia harus izin pada kelas praktikum sabtu pagi karena dia sudah berada di Shanghai dan malamnya saat First menelpon ternyata dirinya sudah berada di Hongkong. Beruntungnya di hari minggu setelahnya, Mix meminta untuk langsung pulang daripada dirinya remuk pada senin harinya.
Setiap kali Mix mau menolak, raut wajah Earth akan berubah kecewa seolah Mix telah mengingkari janji yang sudah ia buat dengannya. Kurang sibuk apa sekarang dirinya? Sebagai sekretaris divisi sosial BEM, mahasiswa semester yang sudah akan praktikum dan pendamping suami.
