"Minggu depan kita akan menikah. Kalau kau punya hal yang ingin kau sampaikan mengenai pernikahan silahkan diskusikan dengan sekretarisku"
Mix baru saja selesai masa orientasi mahasiswa, sayangnya ia harus mengambil cuti untuk menikah. Tidak hanya k...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tangan Mix masih saja dingin. Jangankan tangannya, degup jantung nya masih bisa ia rasakan walau sudah berlalu lebih dari 15 hari. Dia tau kalau ini bukan sakit yang kau harus pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan obat. Ini adalah kecemasan yang mengganggu. Rasa denyut jantungnya begitu menyakitkan membuatnya harus lebih banyak diam daripada berbicara.
Jangan dipikirkan, nanti beneran kejadian
Perkataan Win selalu terngiang di otak Mix.
Sejak malam Earth mendapatkan pesan dari seseorang, Mix selalu mencoba berpikir bahwa dia adalah rekan bisnis. New Thitipoom hanya rekan bisnis. Tidak lebih. Itu yang selalu ia percayai. Sayangnya hati ini berkata lain. Instingnya begitu kuat bahwa Earth dan siapapun yang bernama New Thitipoom bukanlah sekedar rekan bisnis.
"MIX!"
Suara menggelegar pak Mew membuat Mix sadar bahwa dirinya masih berada di kelas miliknya. Seluruh mahasiswa baru menatapnya dengan bingung. Mix juga begitu, ia bingung dan kaget.
"Sekali lagi saya lihat kamu tidak memperhatikan, silahkan mengulang untuk yang ketiga kalinya"
Pernyataan Mew membuat seluruh kelas terdiam ketakutan, namun Mix yang sedang kalut tidak lagi merasakan takut untuk mengulang lagi kelas miliknya. Perasaan ini sangat rumit. Ia bahkan tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi dengan dirinya. Dadanya sesak, telinganya agak berdengung, lidahnya kelu untuk merasa.
