"Minggu depan kita akan menikah. Kalau kau punya hal yang ingin kau sampaikan mengenai pernikahan silahkan diskusikan dengan sekretarisku"
Mix baru saja selesai masa orientasi mahasiswa, sayangnya ia harus mengambil cuti untuk menikah. Tidak hanya k...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mix mengambil sampah miliknya, untuk ia buang bersama dengan sampah lainnya. Teman-teman yang lain sedang berkumpul di tengah aula, merebahkan diri mereka yang lelah setelah memberikan materi edukasi.
"Mix kenapa sih? Dari kemarin rajin banget?", Aye memperhatikan Mix sejak berangkat hingga hari ini selalu menjadi orang yang super sibuk. Tepatnya menyibukkan diri.
"Biarin aja kali, malah enak kan dia yang bersih-bersih. Hitung-hitung latihan menjadi miskin lah hahaha", komentar May tidak begitu mengenakan.
"Lu tau kaga, kalau kita kaga kenal lu udah gue tampol mulut lo", komen Jan sambil mengepalkan tangannya seolah bersiap untuk memukul mulut May.
"Ye santai aja kali gue bercanda. Ya lu tau sendiri kan, biasa anak-anak orang kaya kan gitu. Coba caper biar ntar kalo sukses dia bisa pamer di yutub bilang 'dulu waktu gue pengabdian gue bisa masak sendiri. ini ya rasanya masak cavier di desa' gituu"
Candaan May membuat beberapa orang tertawa, tetapi tidak untuk Khaotung, Jan, Ciize dan Aye. Tetapi mereka juga tidak menghentikan gadis itu yang masih berlanjut.
"Atau bisa bilang 'yaa setelah gue bangkrut dan kehilangan duid 500 juta gue pindah ke Amerika dan disana tuh gue ga bisa makan apa-apa' hhahah"
"Lucu menurut lo?", Mix yang ternyata sejak tadi memperhatikan kini berdiri di belakang May.
"Wah santai boss, gue bercanda doang. Lagian orang kaya lo yang punya mall dimana-mana juga kaga mungkin bangkrut", ucap May diselingi tawa.
"Iya emang kaga bakal bangkrut kok. Gue tetep bakal punya duid jadi ga perlu jual diri buat makan", ujar Mix santai.
"MIX!", Khaotung berdiri dan mulai mendorong Mix lebih jauh.
"APA MAKSUD LO!"
Sayangnya May sudah tersulut emosi dan hampir menjambak rambut Mix jika Khaotung tidak berada di antara mereka. "Berapa sini, gue bisa bayar-"
"Mix!"
Khaotung segera menutup mulut Mix dan menariknya keluar dari kerumunan itu. Jan, Ciize dan Aye menahan May yang hampir menyusul Mix dan Khaotung. Kini gadis itu meraung dan menyumpahi Mix dengan seluruh umpatan yang tidak menyenangkan.
"Mix lo kenapa sih!"
Ini kali pertama Khaotung berbicara lagi dengan Mix setelah permasalahannya dengan dirinya dan First. Tidak dipungkiri, Khaotung harus bersama dengan Mix selama satu bulan dan dirinya tidak mungkin berlama-lama menghindari Mix. "Peduli apa lo", geram Mix.
"YA GUE PEDULI SAMA LO MAKANYA GUE TANYA!"
Khaotung mulai tersulut dan membuat Mix terkejut. Selama ia berteman, Khaotung tidak pernah tersulut oleh emosi apapun keadaan yang ia dan First hadapi. Suara lembut Khaotung sangat nyaman dan menenangkan, tapi sekarang dirinya membuka sisi lain. Ucapan Mix yang mungkin sedang berada di puncak kesabarang menjadi penyebabnya. Sekarang yang dibentak hanya bisa terdiam, menyalahkan dirinya yang membuat semua orang tidak nyaman dengan dirinya.
