Sebuah penelitian dari University of Rome pada tahun 2014 menyatakan bahwa pria yang memainkan video game minimal satu jam sehari cenderung terhindar dari resiko ejakulasi dini dan stress.
Sumber : fenomagz.com
****
Dilla beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tia memintaku naik ke kasur, "Basah nih karpet, naik yuk!"
Aku bangkit dan duduk di kasur dengan telanjang. Beberapa bagian karpet memang terasa basah karena tubuh Dilla.
Tia menyalakan musik dari tape player. Meski waktu itu sudah banyak CD dan pemutar MP3, namun pesawat tape masih menjadi pemutar musik yang digemari.
Terlantun album romantis dari Dave Koz yang cocok dengan nuansa malam itu.
Kuperhatikan tubuh Tia membungkuk mengotak-atik pesawat tape. Ia masih hanya bercelana dalam. Dan pantatnya tersuguhkan indah di hadapanku. Ingin rasanya kuterkam dari belakang. Tapi aku baru saja ejakulasi. Biarlah kupandangi dulu tubuh mulus itu.
"Bagus musiknya," komentarku merebahkan diri ke kasur, "kenapa nggak dari tadi?"
"He he, lupa," jawabnya meringis dan menyusul ke kasur, "padahal udah kusiapkan khusus!"
"Gimana, puas?" tanyanya menelungkupkan badan di kasur, "Seneng yaa, bisa merawanin Dilla?!"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Seneng banget," jawabku memeluk leher dan kepalanya, "Makasih ya, kamu siapkan semua ini!"
"Bayar loh, udah berhasil nyomblangin kalian! Yang lain pada berusaha nyomblangin nggak ada yang berhasil!"
"Oh ya?!"
"Iya! Nur, Ani, terus Herman juga. Mereka berusaha nyomblangin kalian! Kamunya cuek aja!"
"Dan kamu berhasil!"
"Iya dong! Siapa dulu?! Persiapannya aja berhari-hari!"
"Termasuk bunga-bunga di kasur ini?"
"Iya, bagus nggak? Wangi kan?" tanyanya meraih beberapa bunga dan menyodorkannya padaku.
Ada mawar, melati dan entah bunga apa lagi.
"Wangi, makasih ya!"
"Semua demi kamu!" ia kecup keningku, "Kamu perawanin aku kemarin tanpa persiapan!"
Aku tersenyum balas mengecup keningnya.
"Padahal impian malam pertamaku di ranjang penuh bunga." lanjutnya, "Dengan gaun indah, lilin-lilin dan musik romantis!"
"Maaf Sayang, malam ini kuperawani lagi mau?"
Ia tertawa dan menciumi pipi dan bibirku.
"Kita mandi susu juga tadi sore di salon," lanjutnya, "enak nggak hasilnya?"
