Mereka berdua pun naik mobil van tersebut, Wiliam mengemudikan mobil itu

"Ku kira kita bakal ngelakuinnya di mobil ini sayangkuu"

"..."
Wiliam tidak menjawab perkataan Maya

—————

Mereka sampai di rumah besar, Bukit Forshey, rumah nomor 2, tepat di depan gerbang, Wiliam berhenti, Rumah itu sangat besar dan mewah

"Wah ternyata kamu orang kaya yah.."

"Gak gak.. ini bukan rumah gue"
Jawab Wiliam

Seorang security mendekati mobil Wiliam dan mengetuk jendela mobil

Tok.. tok..

Wiliam membuka jendela mobilnya

"Ada urusan apa datang kemari"
Tanya Security

"Ada barang yang dipesan oleh bu Winona Arin"

"Baiklah, akan saya cek barang yang anda bawa terlebih dahulu"
Pak Security pun pergi menuju belakang mobil van wiliam, ia membuka pintu belakang dan mengecek barang barang yang Wiliam bawa

Tak lama kemudian security kembali ke Wiliam

"Baik, semua aman, silahkan untuk masuk"

"Sebelumnya saya ingin bertanya, siapa nama bapak"

"Zaka.."

"Oke, selamat malam pak Zaka selamat bekerja dan terus semangat ya"

"Baik"
Jawab pak Zaka dengan senyuman, pak Zaka pun membuka kan gerbang rumah tersebut

"Silahkan"

Wiliam memasuki gerbang rumah tersebut menggunakan mobil van yang ia bawa, ia pun berhenti di depan teras rumah itu

Di pintu depan rumah itu, mereka sudah disambut dengan seorang laki-laki, tubuhnya agak tinggi, ia berpakaian biasa, menggunakan kaos polo dan celana pendek, Wiliam dan Maya pun turun dari mobil van, sementara Wiliam mengambil barang yang ada di belakang, Maya terdiam saat menatap laki-laki itu

"Loh.. Maya? Udah lama ga ketemu, sekarang kamu kerja bareng tim Lenro?"
Tanya laki-laki itu

"Permisi, pesanan ibu Arin?"
Tanya Wiliam kepada laki-laki itu

"Eriq.. bener.. aku sekarang kerja bareng tim Lenro.."
Jawab Maya sembari menahan tangisan

"Loh kalian saling mengenal?"

"Eh Ayo kalian berdua masuk ke dalem rumah sini"
Ajak Eriq

"Engga engga, aku tetep di mobil aja"
Ucap Maya

"..."
Eriq tidak merespon ucapan Maya

Eriq dan Wiliam akhirnya masuk ke dalam rumah itu, Wiliam diantar menuju Kolam renang in door yang ada di rumah Eriq

"Jadi.. dimana bu Arin?"

"Maaf, sebelumnya saya izin memperkenalkan diri, aku Eriq, anak dari pasangan bu Arin dan pak Gazel"

"Ehh maaff maff, sebelumnya aku mengira kamu adalah pelayan di rumah ini"

"Hehehe pelayan mana yang pakai baju santai kaya saya.. silahkan duduk disini"

Mereka berdua pun duduk di kursi santai yang ada di pinggir kolam renang in door tersebut, mereka pun berbincang bincang sebentar, wiliam mengenalkan produk wine dari Lenro

"Jadi.. mas ini yang pesen wine ini ya"

"Iya bener, aku menggunakan atas nama Bu Arin agar security dapat memperbolehkan kalian masuk, ini produk yang bagus sekali, pertama aku mencoba wine ini di salah satu night club yang ada di dekat Canrow Festival, rasa wine ini sangat berbeda dari wine wine biasanya, aku tertarik dengan bisnis ini, bagaimana jika aku investasi ke dalam bisnis ini"

"Kalau untuk perihal itu lebih baik bicara langsung kepada pemiliknya mas"

"Siapa pemilik Lenro"

"Richi.."

"Baiklah, kapan kapan akan ku kabari lagi, aku terkesan denganmu, kamu remaja namun sudah bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri"
Ucap Eriq sembari mengambil kartu dari kantong baju

"Ambil ini, ini adalah undangan makan malam khusus maksimal 3 orang di klub ku"

Kartu itu bertuliskan

Undangan Makan Malam, Delta Club
Undangan khusus tamu VVIP Delta Club 3 Orang
Waktu acara : Sabtu, Pukul 18:00 waktu setempat
Special Guest : Mr Hotto, Mrs Polili, Nikkie Sanders

Wiliam membaca undangan tersebut, ia terdiam sejenak, ia tidak menyangka hal ini

"Maaff, ini bukankah khusus tamu VVIP, dengan tamu undangan pebisnis dan artis"

"Memang, datang saja jika kamu mau"

"Baik mas, akan saya usahakan"

Eriq akhirnya membayar se kotak wine Lenro tersebut dengan harga 12 Juta

"Ini ngga kebanyakan mas?"

"Anggep aja itu bentuk menghargai"

"Baik mas terimakasih"

Wiliam akhirnya kembali ke mobil Van nya, ia terkejut bahwa maya sudah tidak ada di sekitar situ..

———BERSAMBUNG———

WILDermWhere stories live. Discover now