5. Sampel

2 0 0
                                    

Beberapa hari kemudian..
Suasana ruangan Lenro sangat tenang..

"Rin.. liat deh, bagus kan"
Ucap Viona sembari memperlihatkan jam kepada Erine

"Wahh.. ini jam yang bagus"

"Bagus kann, ini jam Ofsoembush lhoo, lihat deh detail kelinci di jamnya"

"Rin, sepertinya Wiliam demam tuh, dari tadi pagi dia ga beranjak dari kasurnya"
Ucap Dekal

"Hah seriusan?!"
Erine langsung pergi menuju ruang tidur untuk mengecek keadaan Wiliam

"Vin, denger denger kamu bakal punya adik baru"

"Bener Kal, kok tau sih"

"Aku baru aja dikasih tau ayahmu tadi di kedai kopi mu kalo ibu mu masih mengandung, kamu seneng kan"

"Asal itu laki laki gapapa kal, soalnya di keluarga ku, 2 kakakku itu perempuan semua, jadi kalo adikku ini perempuan mungkin ngga ada yang nerusin usaha ayah"

"Moga aja laki-laki ya vin, btw tumben banget kesini, ada apa"

"Oh ini, mau ngasih jam tangan ke Erine, dia kan suka Fashion"

Dekal mengambil jam tangan yang ada di meja itu
"Wah bagus ya, detail banget nih jam, baru kali ini liat jam tangan punya detail bagus"

"Sebenernya emang banyak jam tangan yang punya detail keren, cuma kalo kamu mainnya cuma ke toko
Jam pinggir jalan ya ga bisa nemuin yang kaya gini, itu jam dari brand Ofsoembush loh.."

"Pasti agak mahal ya untuk jam seperti ini.."

"104 Juta"

"Hah.. cuma jam kaya gini bisa semahal itu?"

"Iya"

"Apa yang buat mahal dari jam ini coba.."

"Salah satu yang bikin mahal itu nama brand nya sih, jadi kalo lu punya brand dan nama brand lu itu sangat populer, orang-orang bakal beli produk dari brand itu ga peduli mau harganya semahal apa, biasanya yang begitu itu karna gengsi doang sih"

"Jadi pada dasarnya yang ngebuat produk ini laku itu karna cuma ngejual nama doang ya?"

"Betul banget"

"Di luar sana bahkan ada kok perusahaan fashion ngelakuin cara begitu, salah satunya itu brand GevoT, karna kepopuleran brand itu, banyak produk jam yang harganya sampai milyaran loh"

"Hebat juga ya.."

Brakk!..

Dekal dan Viona menoleh ke arah belakang karena mendengar sesuatu terjatuh

"Chii?"

...

Dekal menuju ke ruangan belakang, ia mengecek ke gudang

"Chii?"

Clik..
Dekal menghidupkan lampu gudang

Barang barang di gudang tiba tiba saja berserakan di lantai

"Kok tiba tiba jatuh sih"

Dekal mendekati kardus yang ada di bawah untuk menaruhnya kembali di rak

...

Dekal merasakan sesuatu bergerak dari dalam kardus, Dekal mencoba membuka kardus itu

Srekk..

MEOOWW!!!

Dekal terkejud karena ia melihat induk kucing dengan 4 anaknya

"Ada apa kal?"
Tanya Viona yang sedang mendekat ke ruang gudang

"Ternyata kucing vin, kenapa bisa di kardus sih"

Viona melihat ke arah kucing kucing itu

"Lucuu kucingnya, Mungkin induk kucing itu baru saja melahirkan disini, biasanya kucing akan melahirkan di tempat yang tenang dan aman bagi mereka"

Erine keluar dari ruang tidur, ia melihat Dekal dan Viona kembali dari gudang sembari membawa sebuah kardus berisi kucing

"Gimana keadaan wiliam rin"
Tanya Dekal

"Mungkin dia kelelahan setelah mengantarkan wine ke rumah bu Arin"
Jawab Erine

"Oh iya rin, jam tangan Ofsoembush nya di meja ya.. buat kamu.. aku mau pulang dulu rin, papayy!"
Ucap Viona kepada Erine

"Ehh makasih ya vin, papayyy Viona!"

Clik!...
Viona keluar lalu menutup pintu ruangan Lenro

"Rin, Richi kemana"

"Aku ga liat dari tadi pagi bangun sih, kayanya dia emang udah keluar duluan"

"Ohh begitu, entah kenapa ya pola tidur kita acak acakan lagi, yang tadinya kita tidur di siang hari lalu aktif di malam hari kini kebalikannya"

"Pola tidur normal kaya gini gabakal lama sih biasanya bagi kita"

"Ahh bener juga"

———

"Selamat siang pak Gazel selaku Fashion designer di perusahaan Aldor Sohne, perkenalkan saya Olivia Wulandari, saya adalah Executive Chef di restoran Perona Lankham"

"Baik, selamat siang, ada perlu apa mba Olivia datang kemari"

"Saya ingin memesan 27 set pakaian koki, saya ingin pada bagian belakang terdapat nama restoran kami, dan aaya ingin pakaian ini terlihat elegan"

"Baik, beri kami waktu 3-7 hari untuk mengerjakannya"

"Kira kira berapa untuk harga keseluruhan pakaian"

"Untuk keseluruhan itu berada di harga 27,7 Juta"

Olivia menaruh koper yang ia bawa di meja pak Gazel
"Baiklah, di dalam koper ini terdapat 50 juta, bisakah bapak mengerjakan 27 set pakaian yang setara dengan 50 juta untuk nilai elegan pada pakaian ini?"

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin"

"Baiklah"

———BERSAMBUNG———

WILDermOnde as histórias ganham vida. Descobre agora