BAB 4. MURID BARU

110 43 8
                                    

semalam amora tidak pernah tidur ia selalu memikirkan seorang edgar yang notabenya sedingin kutub utara tetapi amora melihat edgar seperti cuek namun perhatian, ia sering kali senyam senyum sendiri memikirkan kejadian semalam dan papa nya melihat amora sedang melamun sambil tersenyum sendiri sepertinya anaknya sudah tidak waras. saat ini mereka tengah sarapan di ruangan makan.

"Mora heiii" ucap rendra namun amora tetap saja melamun

"amora kamu kenapa sih" ucap rendra yang melihat amora senyam senyum seperti itu

"hah, iya. kenapa pa?" tanya amora bingung

"papa perhatiin kamu dari tadi cuman senyum senyum di tambah kamu cuman ngaduk makanan kamu doang" ucap rendra kepada amora

"mungkin amora lagi jatuh cinta pa" ucap dania yang muncul dari dapur membawa ayam kesukaan amora

"ternyata anak papa udah gede yaa udah punya pacar lagi, sekali kali bawa pacar kamu ke rumah biar papa tau" ucap rendra penasaran dengan pria yang sudah meluluhkan hati anak nya ini

"dih apaan si lo ngga jelas banget, mau gue jatuh cinta kek mau gue pacaran kek itu bukan urusan lo. paham?!." ucap amora ngegas kepada dania

"amora, papa tidak pernah ngajarin kamu berbicara seperti itu sama yang lebih tua" ucap rendra marah melihat sikap anak nya

"udahla pa, ngapain si pake ngebelah dia segalah."balas nya yang sudah mulai jenggah

"dia itu mama kamu amora" ucap rendra dengan penekanan

"bukan, dia cuman wanita asing yang berada di rumah kita pa" jawab amora penuh penekanan dan ia pun lansung pergi begitu saja untuk berangkat ke sekolag tampah menghiraukan teriakan papanya itu.

"bener bener anak itu" ucap rendra pelan namun masi terdengar oleh dania

saat itupun dania penuh penyesalan menerima ajakan pernikahan rendra. ia merasah bersalah, karena dirinya kedua nya bertengkar akibat keberadaannya di rumah ini.

"maaf mas kalau keberadaan aku yang membuat amora ngga betah di rumah" ucap dania lembut dengan mata yang berkaca kaca

"hey, dengerin mas. itu bukan salah kamu tapi amora cuman belum bisa menerimanya" ucap rendra sambil memgusap air mata istrinya.

"Jadi kamu harus bisa mengambil perhatian amora, kamu pasti bisa ma." ucanya lagi serayah mengusap kepala sang istri

"makasi mass, tampah kamu mungkin saat ini aku sudah nyerah" balas dania sambil tersenyum

"yah sudah mas berangkat kerja dulu" pamit rendra kepada dania

"iya mas, nanti aku bawahin bekal ke kantor" ucap dania dan di balas anggukan

••••

dibsisi lain amora telah sampai ke sekolah nya dan memarkir motor nya, saat itu pun inti dari thunder wols juga memarkir motornya di samping motor amora. para inti thunder wols membuka helm nya dengan gaya slomow dan membuat para anak anak SMA LENTERA BANGSA memekik histeris melihat ke tampanan mereka, tetapi amora hanya fokus ke edgar saja. ia tidak berkedip sedikit pun melihat edgar.

"Sumpah gue ngga tahan bangsat si edgar bikin jantung gue mau copot" batin amora yang ingin berteriak akibat salting melihat edgar tetapi ia menjaga image nya saja.

"woii kedip neng" ucap evan yang membuat amora terkejut

"ck, apaansi lo" jawab amora kesal

"nih motor lo" ucap amora tiba tiba dan lansung melempar kunci motor edgar yang sudah ia pakai

"mana kunci motor gue?" Tanya amora tak lama pun edgar lansung melempar kunci motor itu dengan sigap amora lansung menangkap kunci tersebut.

"bdw, motor gue keren juga kalau lo yang pake" ucap amora namun tak ada jawaban dari edgar dan itu membuat amora kesal

DIA ABADI (ON GOING)Where stories live. Discover now