PROLOG

297 47 24
                                    

Malam hari yang telah larut amora baru saja pulang dari balapan ia jalan begitu pelan agar papa nya tidak mengetahui jika diri nya keluar, namun tak berselan lama semua lampu menyala dan amora pun berbalik badang yang ternyata papanya sudah berada di belakang nya saat ini.

"Bagus, sekarang kamu baru pulang kamu tau ini sudah jam berapa amora" tanya papa nya yang kerap di sapa rendra

"Aduhh mampus gue" ucap batin amora 

"Hehehe papa belum tidur?" Tanya amora sambil cengegesan

"Papa tanya kamu dari mana amora raysana alvarendra" Ucap rendra tegas

"Kalau udah gini bisa mati gue" Ucap batin amora yang ingin rasanya menangis akibat ketahuan papanya 

"Anu pa" Ucap amora gagap karena ia sudah tidak memiliki alasan lain lagi

"Anu anu apa ha! Kamu dari balapan lagi iya!?" Tanya rendra yang tak habis pikir dengan anak semata wayang nya ini yang memiliki hobi balapan.

"Maaf pa, habis nya amora bosen dirumah terus" jawab amora malas

"Papa tidak akan melarang kamu untuk balapan tapi inget jangan pernah buat papa khawatir dan jangan pernah terluka sedikit pun." Ucap rendra khwatir akan keadaan anaknya ini

"Iya pa, siap" Ucap amora dengan hormat

"amora janji ngga akan pernah terluka" Ucapnya lagi dengan senyuman namun senyuman itu luntur ketika ia melihat wanita asing di rumah nya.

"dia siapa pa?" Tanya amora yang bigung karna ia tidak pernah melihat wanita ini sebelumnya.

"ouhh iyaa, papa hampir lupa kenalin dia dania yunita madison istri papa sekaligus mama sambung kamu" Jawab rendra yang memperkenalkan istri barunya.

"haii amora, kenalin nama mama dania semoga kamu terima kehadiran mama ya" Ucap dania lembut

"apa apansi pa, kenapa papa ngga pernah bilang kalau papa mau nikah lagi kenapa pa!?" Ucap amora marah

"dan lo jangan harap gue manggil lo dengan sebutan mama karna mama gue cuman satu" ucap amora sambil menunjuk dania

"amora jaga sikap kamu dia itu mama kamu" ucap rendra tegas kerna anak nya sudah melewati batas

"ngga pa, dia bukan mama aku tapi dia hanya wanita asing yang berada di rumah ini" ucap amorah.

"mama aku cuman mama rania" ucap nya lagi dengan mata yang sudah berkaca kaca

"amora mama kamu sudah ngga ada, apa salahnya kamu menerimah mama dania papa yakin kamu juga butuh kasi sayang seorang ibu"ucap rendra yang menasehati anak nya agar mengerti

"cukup pa amora capek, walaupun amora butuh sosok ibu tapi ngga akan ada yang bisa gantiin mama, pa" ucap amora

"bagi aku papa udah cukup tapi kenapa papa harus membawa wanita sialan ini" ucap amora marah yang sudah kehilangan kendali

"AMORA JAGA UCAPAN KAMU!"bentak rendra kepada amora

"papa bentak aku?" tanya amora yang  tidak habis pikir oleh papanya, seumur hidup baru kali ini dirinya di bentak oleh papanya sendiri.

"Maafin papa, papa tidak bermaksud membentak kamu" ucap rendra menyesal akan ucapanya tadi

"Lo udah ngebuat papa ngebentak gue demi ngebelah lo, dan lo jangan harap bisa hidup bahagia di rumah ini"ucap amora yang  berlari ke arah kamar nya sambil menangis sejadi jadinya

"amora dengerin papa dulu" panggil rendra yang hanya di hiraukan amora

"Mass sudah mungkin amora butuh waktu untuk menerima ini semua" ucap dania kepada rendra.

••••

pagi hari telah tiba dimana amora yang ingin kedapur namun ada saja yang membuat amora kesal, siapa lagi kalau bukan dania mama sambung amora.

"nak, kamu sudah bangun?" tanya dania lembut

"menurut lo?" jawab amora ketus

"amora jaga sikap kamu" ucap rendra berada di tangga yang melihat berdebatan itu

"papa tidak pernah mengajarkan kamu bersikap seperti itu amora"ucap rendra yang sudah jenggah akan  sikap anak nya ini

namun lagi lagi ucapan rendra hanya di anggap angin lalu oleh amora, ia masi marah terhadap papa nya yang tidak memberitahu dirinya jika ingin menikah lagi, amora takut jika dania bukanlah wanita yang tepat untuk papa nya.

"Sudah mas tidak apa apa" Ucap dania sambil tersenyum lembut

"ouhiyaa, kamu papa pindahkan ke sekolah SMA LENTERA BANGSA, besok kamu sudah mulai masuk sekolah." ucap rendra

"hmm" jawab amora singkat

rendra hanya bisa menghela nafas melihat sikap anak nya, ia tau amora masi kecewa terhadap dirinya yang mengambil keputusa tampah sepengetahuan nya. tapi kalau sudah seperti ini membujuk amora tidak lah mudah.

TBC
****
tinggal kan jejak jika sudah membaca!! 

jangan lupa vote + komen🤗

Next

DIA ABADI (ON GOING)Where stories live. Discover now