18. Tempat spesial

37 27 14
                                    

"Kalau ada yang lebih cantik dari bunga, itu lo"

☆ Kai Emilion ☆


•••



Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, akhirnya mereka berdua sampai. Tidak ingin membuang waktu, selesai memarkirkan motor Kai langsung mengajak Bulan berjalan ke tempat yang Kai tuju.

"Kita sebenarnya mau kemana sih?" tanya Bulan penasaran sambil menarik lengan baju Kai.

"Sabar, bentar lagi sampai" balas Kai menoleh ke arah Bulan.

"Dari tadi bilangnya sabar mulu" cibir Bulan.

Kai berniat tidak menjawab perkataan Bulan, mereka menyusuri jalan yang di samping mereka terdapat banyak pepohonan.

"Kita sampai" ucap Kai tersenyum kepada Bulan.

Tempat yang Kai maksud adalah sebuah sungai jernih dan banyak di tumbuhi berbagai bunga cantik. Pemandangannya pun sangat indah, serta mereka bisa melihat matahari terbenam.

"Indah banget, Kak" ujar Bulan terpesona melihat pemandangan di depannya.

"Masih mau ngeluh takut gak sesuai ekspektasi?" tanya Kai dengan nada menyindir.

Bulan terkekeh kecil mendengar pertanyaan Kai, "Tau tempat ini dari mana?" tanya Bulan berjongkok di depan sungai lalu bermain air dengan tangannya.

"Ada deh, ini tempat yang sering gue sama Karin kunjungi kalau kita berdua lagi banyak pikiran. Dan lo adalah orang kedua yang gue bawa ke sini" ucap Kai duduk di atas rumput samping Bulan.

Mendengar penuturan Kai membuat Bulan terdiam, ia menatap Kai dengan serius. Beberapa detik kemudian, Bulan duduk di samping Kai sambil melihat langit.

"Kalau Karin tau lo ngajak gue ke sini, dia bakal marah gak?" tanya Bulan dengan mata terpejam menikmati angin menerpa wajahnya.

"Untuk pertanyaan itu, jawabannya gue juga gak tau" balas Kai santai dengan tangan yang asik memainkan rumput.

"Ihh, gue serius tau!" Bulan dengan cepat menolehkan kepalanya melihat kelakuan Kai.

"Dia paling nanya alasan gue bawa lo ke sini, lagian kalian sahabatan gak mungkin juga dia marah sama lo cuma gara gara gue bawa lo ke sini" Kai memberi pengertian.

"Siapa tau dia marah, apalagi ini kan tempat kalian berdua. Masa seenaknya gue datang ke sini" lanjut Bulan.

Sementara itu di tempat lain, tepatnya dua orang berlawan jenis di temani keheningan. Karin sedang berpikir tempat mana lagi yang harus ia datangi bersama Bara, sedangkan Bara ingin segera pulang.

El sendiri sudah Karin usir, lebih tepatnya Karin memberi tau Bunda El agar menyuruhnya pulang ke rumah. Ia sudah pusing di ikuti oleh El.

"Ayo!" ajak Karin menarik lengan Bara.

"Kemana?" tanya Bara menarik kembali lengannya.

"Satu tempat yang bagus, nanti gue tunjukin jalannya" balas Karin terlihat bersemangat.

"Pulang aja lah" lanjut Bara dengan nada malas.

"Masih sore ngapain pulang? Udah, ayo!" paksa Karin.

"Iya iya" Bara pasrah mengikuti Karin dari belakang ke tempat parkir.

Sepanjang perjalanan, Karin memeluk Bara dan menempatkan wajahnya di punggung Bara. Jelas hal itu membuat Bara merasa risih.

"Gak usah peluk gue" ucap Bara kesal.

Twisted Embrace Where stories live. Discover now