3. Pilihan sulit

167 140 21
                                    

"Tetaplah kuat untuk lo sendiri"

☆ Bara Nevan Arshaka ☆

•••



Sepulang dari rumah Karin, Bulan terus memikirkan rencana yang ia dan Karin buat. Mungkin tidak ada salahnya ia mencoba, selagi ada hasil yang akan diterimanya.

Karena sudah tengah malam, ia memutuskan untuk beristirahat. Apalagi besok ia harus kembali bekerja.

"Mending gue tidur dari pada mikirin itu mulu" perlahan Bulan memejamkan mata.

Keesokan paginya di kediaman keluarga Marlo, tepatnya di ruang makan. satu keluarga tengah menikmati sarapan.

"Arhan bilang kencan kemarin lancar, tumben kamu gak buat masalah?" tanya Marlo Ayah Karin.

"Lagipula aku gak punya pilihan lain, selain nerima perjodohan itu bukan?" balas Karin dengan nada malas.

"Bagus, kamu tau sendiri perusahaan Arhan banyak membantu kita. Jadi kamu harus nerima perjodohan ini tanpa penolakan!" ucap Ayah Marlo tegas.

"Iya iya, aku udah kenyang" Karin berdiri meninggalkan ruang makan.

"Sepertinya Ayah terlalu keras pada Karin" ucap Kai Kakak kandung Karin.

"Ayah tidak punya pilihan lain" balas Ayah Marlo.

Perusahaan Arhan adalah milik Ayahnya Bara, orang yang akan dijodohkan dengan Karin. Hubungan Marlo dan Arhan sebatas bisnis, saat perusahaan Marlo dalam masalah pasti perusahaan Arhan datang membantu.

Jadi tidak heran jika Marlo setuju dengan perjodohan yang diminta oleh Arhan. Tapi tanpa mereka ketahui, kencan yang Bara lakukan bukan dengan Karin melainkan Bulan sahabat Karin.

Marlo sengaja menjodohkan Karin karena ia gadis yang tomboi dan suka berkumpul dengan teman laki lakinya. Bahkan Karin tidak memiliki teman perempuan selain Bulan.

Hubungan Bulan dan keluarga Marlo sangat dekat, apalagi Bulan dan Karin sudah bersahabat sejak kecil. Kai menyukai Bulan tetapi tidak pernah berani untuk mengungkapkan perasaannya, ia menyembunyikan sejak lama bahkan Karin sendiri tidak mengetahui.

El
Kumpul bareng yang lain di markas sekarang.

Itulah isi WhatsApp El sahabat lelaki Karin, mereka memang suka menghabiskan waktu berkumpul di markas. Tapi tenang saja, Karin bukan satu satunya gadis disana. Ada banyak gadis lain yaitu pacar dari para sahabat Karin.

"Kebetulan, dari pada gue diem di rumah gak ada kerjaan mending ke markas" monolog Karin bersiap siap pergi lalu keluar kamar.

Saat sampai di ujung anak tangga, ia melihat Kai sedang menonton TV. Pasti kedua orang tuanya sudah pergi.

"Gue izin pergi bareng teman ya" ucap Karin sambil berlari keluar pintu rumah.

"LO MAU KEMANA?!" teriak Kai tidak didengar oleh Karin.

Dengan terburu buru Karin mengeluarkan motor dari garasi, jangan sampai ia dilarang oleh Abangnya. Setiap kali ia izin pergi kumpul pasti dilarang oleh Kai.

Twisted Embrace Where stories live. Discover now