1. Rencana gila

317 173 71
                                    

"Berjuanglah sampai hasil memuaskan yang kau dapat"

☆ Author ☆

•••



Hujan turun dengan deras mengguyur seisi kota, memasuki akhir bulan yang berarti musim penghujan. Setiap orang yang memiliki payung bisa melewati hujan tanpa membasahi pakaian yang mereka kenakan.

Mungkin bagi "Pluviophile" atau "Orang yang menyukai hujan" adalah sebuah ketenangan, biasanya orang yang menyukai hujan akan merasa tenang ketika hujan turun.

Ketika seseorang sedang bersedih lalu turun hujan, rasanya seperti ada yang mewakili kesedihan itu. Tidak heran banyak yang berpikir bahwa hujan adalah tanda dari kesedihan.

"Udah masuk musim hujan yang artinya cucian gue bakal susah kering" terdengar keluhan dari seorang gadis yang melihat jalanan tergenang oleh air hujan.

"Dikasih panas ngeluh, dikasih hujan ngeluh. Emang manusia tuh gak pernah bersyukur" sindir pemuda keluar dari toilet.

"Dari pada kalian ngeluh mulu, mending kita siap siap bentar lagi pulang" mulai merapikan kursi dan meja.

Bulan Azalea Caroline seorang gadis sederhana yang bekerja di sebuah Cafe cukup terkenal di kota ini, umurnya terbilang masih muda yaitu 19 tahun. Setelah lulus sekolah dua tahun lalu, ia tidak melanjutkan kuliah karena faktor ekonomi.

Bisa dibilang Bulan adalah tulang punggung keluarga, kedua orang tuanya masih ada tetapi sudah lanjut usia. Ia mempunyai adik kandung perempuan yang masih sekolah di bangku SMP.

Dan dua orang yang sedang mengobrol tadi adalah Kevin dan Elena rekan kerjanya. Mereka berdua sangat dekat walaupun tidak menjalin hubungan, saling mencintai tapi tidak bisa bersama karena terhalang tembok yang tinggi.

Kini waktunya mereka pulang kerja dan hujan masih turun dengan sangat deras. Untungnya Bulan membawa payung untuk berjaga jaga. Jarak Cafe dan rumahnya terbilang cukup jauh, tapi ia terbiasa berjalan kaki.

"Semoga hujannya cepat reda" ucap Bulan menatap langit dengan rintik air hujan mengenai wajahnya.

Sesampainya di rumah, Bulan menyimpan payung di tempatnya. Bunda Karin menyambut kepulangan anaknya, ternyata sudah masuk waktu makan malam.

"Tumben pulangnya telat" ucap Bunda Renata.

"Hari ini Cafe rame, Bun" balas Bulan.

"Bagus kalau gitu" ujar Bunda sambil tersenyum.

"Naya, kemana?" tanya Bulan melihat kursi yang kosong hanya ada mereka berdua di meja makan.

"Lagi ngerjain tugas di kamarnya, dia udah makan duluan. Bunda sengaja nunggu kamu biar kita makan bareng" ungkap Bunda.

"Ya ampun, kalau bunda laper makan duluan aja bareng Naya" Bulan merasa bersalah karena pulang telat.

Bunda Renata hanya menanggapi ucapan Bulan dengan senyuman, lalu tanpa diduga mengusap kepala Bulan dengan lembut.

Berbeda dengan Bunda, hubungan Bulan dengan Ayahnya kurang baik. Terlebih hanya meluangkan waktu untuk sekedar mengobrol sangat jarang.

Twisted Embrace Where stories live. Discover now