BAB 8

127 16 6
                                    

Dengan tangan nya yang sudah bergetar tak karuhan, ying mencoba untuk mengambil ponsel nya yang ada di saku. Setelah berhasil meraih ponsel nya, ying langsung buru buru mencari kontak seseorang untuk ying panggil.

Karena keadaan nya ying sangat ketakutan, ying asal memilih kontak dan yang ying panggil adalah gentar.

Klik

"Apaan telfon telfon? Tumben amat. Gue lagi sibuk ngupil nih. " ucap gentar yang ada di balik telfon.

"G-gentar t-tolongin gue. " kata ying dengan terbata-bata.

"Ung? Kenapa lo gagap gitu? Gak usah tremor gitu napa. Ini gue gentar, bukan artis papan atas. " sahut gentar dengan pedenya.

"Gue gak lagi bercanda, lo ada dimana??" tanya ying dengan nada yang agak di naikkan.

"Santai sis. Gue lagi ada di kantin sekolah nih. Lo mau apa sama gue?"

"Cepetan ke ruang kesenian. Gue ada di sini sama orang yang udah  gak bernyawa. "

"What the--ya udah gue bakal ke sana, lo jangan deketin orang itu biar sidik jari lo gak ngotorin tuh mayat. " panggilan pun terputus. Sekarang ying terpaksa menunggu gentar yang akan segera datang.

Walaupun agak lama, akhirnya gentar datang sembari bersama kepala sekolah, beberapa polisi, dan juga Fang serta halilintar.

Polisi polisi itu segera mengevakuasi tempat kejadian. Gentar, Fang, dan halilintar pula menenangkan ying yang masih syok dan ketakutan.

"Sudah gak usah takut. " tutur gentar.

"Udah ying udah gak papa. " ucap Fang sembari menepuk nepuk punggung ying dengan pelan. "Gimana ceritanya lu bisa ketemu sama mayat ini, ying?" tanyanya.

"Tadi...tadi gue mau pergi ke perpus tapi tiba tiba gue ketemu sama sosok seseorang yang mirip banget sama yaya. Akhirnya gue ngikutin sosok mirip yaya itu dan sampai lah di ruang kesenian. Gue nyium bau amis banget di sekitar gong, setelah gue cek ternyata ada seseorang yang udah mati di balik nya. " jelas ying.

"Kerjaan badut?" tanya Fang dengan  nada suara yang memelan.

"Masa badut nya nyerang orang yang gak kita kenal juga. " jawab gentar. "Umm bang hali, lo kenal gak sama mayat ini?" tanya gentar ke halilintar yang nampak hanya diam saja.

"Hm."

"Siapa?"

"Adudu, penjaga perpustakaan di sekolahan kita. " jawab halilintar dengan raut wajah nya yang datar.

"Aneh, kenapa bisa orang yang kita gak kenal kena juga?" gumam gentar sembari menopang dagunya.

"Iya juga ya... "

Halilintar terdiam sambil mengamati sekeliling nya lagi. Kemudian halilintar melangkah pergi. Baru saja halilintar melangkakan kaki nya beberapa langkah, suara fang yang memanggil nya membuat halilintar berhenti melangkah.

"Hali! Lo mau kemana?"

"Ke kelas. " jawab halilintar singkat.

"Oh ya udah. " halilintar pun melangkah pergi. Setelah halilintar pergi, Fang pun bergumam. "Kenapa tatapan halilintar seolah olah gelisah? Dia gak nyembunyikan sesuatu kan?"














































_____

"Ngeselin bat anjir, untung nya gue penyabar. "

"Wah kurang ajar tuh cewek. Murahan, cih. "

Killer clown Where stories live. Discover now