BAB 7

101 13 2
                                    

Dengan perasaan campur aduk, gempa mengemudikan mobil nya untuk mengikuti mobil ambulan dari belakang. Mobil ambulan itu membawa blaze dan supra yang terluka parah. Beruntung nyawa blaze dan supra masih terselamatkan.

Sebelum nya gempa dan saudara saudara nya sedang berada di kedai koko kakek mereka saat tiba tiba seseorang yang tidak di kenali menelfon gempa dan bilang bahwa blaze dan supra di temukan dengan keadaan yang mengenaskan.

Setelah mendengar hal itu, gempa dan yang lain langsung buru buru ke tempat kejadian dan kemudian terkejut melihat supra dan blaze yang benar benar terluka.

Ambulan datang dengan cepat dan langsung membawa blaze dan supra untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Sungguh, gempa ataupun yang lain ingin menangis melihat keadaan keduanya. Mereka tidak habis fikir kenapa badut itu sampai tega melakukan nya. Tetapi sekarang yang terpenting adalah blaze dan supra masih bernyawa.

"Lagi?"

"Kenapa tiap hari ada aja kejadian nya?! Blaze dan supra sekarang yang kena terus nanti pasti giliran kita. " celoteh Fang sembari mengusak rambut nya dengan kesal.

"Diem aja dah lo Fang, dari pada membuat yang lain pada overthinking gara gara ucapan lo. " tegur frostfire dengan nada tak suka.

Mendengar hal itu Fang sontak menatap sinis ke arah frostfire. Ingat, keduanya masih di dalam keadaan marahan karena malam waktu itu.

Sekarang ini di luar ruangan blaze, mereka berkumpul lagi dengan raut wajah sedih, marah, gak nyangka, dan biasa saja.

"Kita benar benar harus waspada. Badut itu dapet bantuan dari hantu lain juga. " celetuk solar dan di angguki oleh gentar.

"Kemarin malam, gue lihat hantu di kamar nya bang supra. Hantu itu rupanya nyeremin, pake gamis putih yang kotor terus rambutnya panjang. " imbuh gentar berkomentar.

"Hantu nya habis hajatan itu. Pake gamis soalnya. " canda Taufan dan alhasil Taufan langsung kena pukulan halus dari yaya.

"Jangan bercanda dulu, napa? Serius dikit fan. " tegur yaya dan Taufan hanya terkekeh saja.

"Kalau gentar lihat hantu di kamar bang supra, gue malah lihat hantu di jendela. Hantu nya gak ngapa ngapain, cuma ngelihatin orang di dalam aja. Tapi tatapan nya serem banget, kek lagi nyari mangsa anjir. " ujar Gopal.

"Waduh gawat itu pal, tanda nya hantu itu pengen lo. " jawab Taufan dengan muka yang di buat buat.

"Cih."

"Alhamdulillah, gue gak lihat apa apa. " celetuk yaya menghela nafas lega.

"Yaya kan alim, iman nya kuat. Mana bakal di gangguin hantu. " jawab gempa sembari terkekeh.

"Iya. Yaya juga cantik. Hantu nya jadi minder. " imbuh Taufan malu malu.

Frostfire yang posisi nya di dekat Taufan pun langsung menunjukkan muka sinis nya. "Eleh malu malu. Biasanya juga malu maluin. "

Ucapan frostfire itu sontak membuat mereka semua tertawa, kecuali Fang. Sedangkan Taufan ikutan tertawa dengan paksa.

"Selain malu maluin, si upan juga agak agak orang nya. Makan upil sendiri. " imbuh frostfire dan membuat mereka semakin tertawa.

"Heh! Fitnah ya lo!" sungut Taufan lantaran tidak Terima dengan ucapan frostfire.

"Jorok ah. " ucap Ying. "Kek anak kecil aja suka makan ingus dan upil nya sendiri. "

"Apa sih, gue gak makan upil. Ngarang tuh si frost. " sewot Taufan kesal.

"Ngatain orang lain padahal dirinya sendiri gak sebaik yang di lihat." ucap Fang tiba tiba membuat mereka langsung melempar pandangan ke Fang. Termasuk frostfire.

Killer clown Where stories live. Discover now