Prolog

51 19 1
                                    

"Gava!"

Seorang anak kecil berusia sekitar 13 tahun itu memanggil anak sebayanya yang berada di depan dirinya. Anak itu berjalan saja menuju surau terdekat dengan anak kecil laki-laki yang memanggil 'Gava'.

Anak bernama Gava itu berhenti berjalan, ia berbalik guna melihat siapakah sosok yang memanggilnya. "Ozil?"

Ozil, sahabat Gava. Tetangga serta teman terbaik Gava selama 13 tahun ini.

Ozil tersenyum, kemudian sedikit berlari agar menyamai langkahnya dengan Gava. Gava hanya diam menunggu. "Gak perlu lari, Zil. Ntar lo jatoh gue yang kena omelan emak lu."

Sedangkan orang yang Gava peringati hanya terkikik kecil menanggapinya. "Iya, iya--"

Allahuakbar, Allahu ....

"Eh, Zil! Cepat ayo ...., udah azan tuh!" pekik Gava, lalu segera menarik tangan kecil Ozil untuk berlari.

"Iya ...." Ozil pun hanya pasrah di tarik.

Saat hendak menyeberang, Gava melihat kiri-kanan dahulu, di seberang jalan sana adalah surau yang tadi mengalunkan suara azan.

Merasa sudah tidak ada kendaraan yang berlalu, kalaupun ada jaraknya masih sangat jauh, Gava pun kembali menarik tangan Ozil. Namun, sesampainya mereka di tengah-tengah jalan, sebuah mobil mewah dari gang yang tak jauh dari jalan raya menghantam tubuh Gava.

Intuisi Gava saat hendak tertabrak, ia sudah mendorong Ozil ke arah belakangnya lebih jauh agar tidak terkena imbas. Namun, sebagai gantinya, Gava yang justru malah tertabrak dan mental ke ujung jalan sebelah kanan.

"GAVA!!"















































To Be Continue...

Emm VOTE-nya dong, guys

MY ANXIETY IS HEALED BY YOUWhere stories live. Discover now