Salah Jodoh (2)

8.6K 1.2K 78
                                    


aku gercep nihhhh, BTW minta tolong tandai typo atau bagian yang menurut kalian kurang nyambung ya gengs, mataku udah gak sanggup buat baca-baca lagiii T_T

vote, komen dan follow jg yawww

.

.

.

Gangguan dari Ares ternyata tidak berhenti begitu saja meski Citra sudah beberapa kali berhasil mengatur pertemuan pria itu dengan sepupunya.

Ares mungkin merasa kian akrab dengannya hingga pria itu kerap kali bertindak semaunya.

Tidak sekali dua kali Ares memaksa untuk mengantar atau menjemput dirinya hanya untuk menjadi teman obrolnya sepanjang jalan. Ares juga tak sungkan menempelinya ketika bertemu di Kantor.

Bukannya Citra tidak ingin berteman ataupun menjalin hubungan baik dengan pria itu. Hanya saja gosip tentang mereka yang menyebar diseluruh penjuru kantor benar-benar membuatnya risih.

Seperti saat ini, siulan menggoda dari Bayu dan Nita meriuh saat Ares menghampiri mejanya dan teman-temannya.

"saya gabung sini, ya?" tanya Ares pada teman-teman Citra sembari menarik bangku disamping gadis itu.

Dalam hati Citra mendongkol, siapa pula yang menyisakan satu bangku kosong disampingnya?.

Citra semakin mendelik sebal saat melihat teman-temannya tersenyum mencurigakan pada dirinya dan Ares.

"gak tau aja mereka kalo gue perantara ni orang" dumal Citra dalam hati.

"kok makanan kamu beda?" tunjuk Ares pada kotak bekalnya.

"saya bawa bekal, pak" jawab Citra singkat kemudian kembali melanjutkan makannya.

Perlu diketahui jika dilingkungan kantor, terutama dihadapan rekan-rekannya, Citra bersikap formal pada Ares meski sempat pria itu protes.

Citra tidak mau dianggap tidak sopan pada Ares yang notabenenya termasuk jajaran atasan di Kantor mereka.

Gemilang bukan? Ares yang kuliah satu angkatan dengannya meski umurnya memang lebih tua sedikit sudah mempunyai jabatan yang lumayan.

Awalnya Citra sempat curiga jika pria ini punya keluarga di Kantor tempatnya bekerja. Tapi setelah kiri kanan mendengarkan gosip, rupanya prestasi dan kontribusi Ares pada perusahaan ini tidak main-main. Tentu tidak bisa dibandingkan dengan dirinya yang baru dua tahun terakhir bergabung.

Cukup mengejutkan baginya karena ternyata Ares bukanlah orang baru di Perusahaan ini. Pantas saja pria itu tampak akrab dengan beberapa karyawan senior yang ada di Kantornya.

"saya boleh coba?" pria itu bertanya lagi, menatap penuh minat pada makanan Citra.

"makanan Citra kelihatan lebih enak kan pak?" tanya Bayu, rekan Citra yang duduk dihadapan gadis itu.

"dari tadi kita mintain pelit banget" sahut Nita, juga rekan seruangan Citra yang ada disitu.

"tapi kalo buat pak Ares, masa gak dikasih sih?" Citra reflek mendelik pada Bayu yang berucap sembarangan.

"sama aja kok" ucap Citra yang merasa terpojokkan.

"tapi saya boleh coba?" tanya Ares tak juga menyerah.

Dengan berat hati Citra menggeser makanannya pada Ares. Padahal gadis itu sengaja menyiapkannya dari pagi buta karena terlampau bosan dengan makanan kantor.

Citra menatap tajam pada teman-temannya yang terkekeh tipis menertawakan dirinya.

Setelahnya ia beralih mendelik pada Ares yang ternyata tak berhenti setelah satu suapan. Pria itu malah lanjut memakannya seperti makanan sendiri.

My Short StoryWhere stories live. Discover now